Pelatih asal Austria ini menegaskan, Timnas Garuda akan berusaha keras untuk bisa mendapat satu tiket ke babak semifinal.
Caranya, lanjut Riedl, Boaz dkk harus bisa memborong dua kemenangan di laga terakhir.
Masing-masing saat melawan tuan rumah Filipina, besok (22/11) serta Singapura tiga hari kemudian.
Pertimbagannya, mereka masih mampu mengimbangi Thailand yang sangat superior dan favorit juara di even itu.
\"Kami optimistis bisa melakukannya (meraih kemenangan, Red) di dua laga itu,\" kata Riedl sesusai latihan ringan di lapangan Xavier Scholl, San Juan, Metro Manila, pagi kemarin (21/11).
\"Filipina dan Singapura sepertinya memiiki kualitas yang tidak sama dengan Thailand. Sedikit lebih mudah,\" tambahnya.
Apa yang dikatakan oleh Riedl tersebut tidak keliru. Sebab, meski menggunakan banyak pemain naturalisasi, performa tim dengan julukan Azkals itu tidak begitu meyakinkan di laga perdana.
Buktinya, mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol saat melawan Singapura yang hanya bermain dengan 10 pemain.
Dari analisa rekaman pertandingan yang disaksikan oleh Riedl, dia menyebutkan bahwa, Filipina bermain dengan lebih banyak mengandalkan fisik.
\"Keunggulan lawan hanya di postur tubuh yang tinggi. Itu mungkin yang akan mempersulit kami. Tapi, saya yakin kami mempunyai peluang untuk memenangi pertandingan itu,\" ujarnya.
Hanya saja, sejumlah pemain pilar Garuda masih terlihat bermasalah dengan kebugaran.
Evan Dimas Darmono misalnya, meski sudah latihan secara normal, mantan kapten Timnas U-19 itu masih terlihat lesu. Evan diketahui memiliki masalah dengan saluran pencernaan.
Selain itu, winger super afresif Rizky Pora yang tampil prima di laga perdana, juga terlihat latihan terpisah dari tim dengan hanya diberikan program latihan ringan.
Ketika istirahat di samping lapangan, paha bagian kiri pemain Barito Putera FC itu juga dikonpres dengan es.
Namun, Riedl mengungkapkan bahwa apa yang terjadi kepada dua pemain pilar tersebut bukan masalah serius.
\"Rizky mengalami benturan, di paha kaki kirinya. Tapi, tak ada masalah besar. Dia akan lebih baik saat pertandingan kedua nanti. Dia merupakan salah satu pemain yang mungkin akan menjadi starter,\" tegasnya.
Sementara itu, berada di juru kunci klasemen sementara grup A Piala AFF 2016 tidak lantas membuat para pemain Indonesia panik.
Sebaliknya, mereka termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pertandingan kedua nanti.
Semua pemain bahkan memiliki spirit yang sama untuk memborong poin penuh dalam dua laga terakhir.
Selain untuk mengejar kemenangan, para pemain juga berambisi untuk membalas kekalahan 0-4 yang dialami oleh Indonesia dari Filipina di Piala AFF dua tahun lalu.
\"Filipina memang bukan lawan yang mudah. Tapi, kami akan berkerja keras, bahkan jauh lebih keras dibandingkan saat melawan Thailand. Menang menjadi harga mati,\" kata Boaz Solossa, sang kapten Timnas. (ben)