Gubernur Jangan Jual Beli Jabatan

Sabtu 19-01-2013,09:12 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Sejumlah tokoh masyarakat Bengkulu meminta Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah agar bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme selama menjalankan kepemimpinannya. Dia diminta tidak melakukan jual beli jabatan karena merusak tatanan pemerintahan.

\"Saya pesankan, jangan melakukan jual beli jabatan. Ini akan merusak pemerintahan,\" kata sesepuh Bengkulu, Drs H Razie Yahya, yang juga mantan Gubernur Bengkulu.

Ia juga mengingatkan agar Junaidi Hamsyah tidak mengikuti jejak Agusrin M Najamudinn yang tersandung hukum, sehingga harus diberhentikan dari gubernur. Sebab masyarakat yang akan menanggung derita, karena pembangunan menjadi terhambat. \"Saya yakin, kalau gubernurnya bersih bawahannya juga bersih,\" katanya.

Menurutnya, selama ini setiap mutasi selalu mendapat sorotan masyarakat, karena merasa tidak ada keadilan.  Sebab itu, dalam, setiap mutasi agar mempertimbangkan pegawai yang berprestasi diberikan posisi yang bagus. \"Bukan karena uang atau kedekatan,\" katanya. Selain itu, ia juga mengingatkan Junaidi Hamsyah tidak cepat-cepat melakukan mutasi. Misalnya dalam setahun sudah melakukan mutasi sebanyak 2 kali. Sehingga pejabat terkait tidak leluasa menjalankan tugasnya. \"Kalau dulu, saat kami menjabat 2 tahun sekali mutasi. Tapi sekarang saya lihat, bisa berkali-kali dalam setahun,\" katanya.

Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah MSi, menanggapi saran sesepuhnya tersebut mengatakan jika selama ini ia tidak melakukan jual beli jabatan. Pihaknya sudah mengumumkan kepada jajarannya agar tidak terjadi jual beli jabatan. \"Saya juga sudah tekankan kepada Sekprov, BKD dan Baperjakat agar tidak melakukan itu.  Selama ini mungkin hanya isu-isu saja. Saya juga sudah tekankan pada PNS jika tidak ada jual beli jabatan,\" katanya. (100)

Tags :
Kategori :

Terkait