Ariska, Si Cantik yang Cerdas ke Las Vegas

Jumat 07-10-2016,15:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA – Hari ini (6/10), Puteri Indonesia Lingkungan 2016 Felicia Hwang, 24, dijadwalkan terbang ke Jepang.

Dia akan mengikuti kontes kecantikan Miss International 2016 yang karantinanya dimulai pada Minggu (9/10).

Sebelum Felicia berlaga, teman seangkatannya, Ariska Putri Pertiwi, 21, berangkat lebih dahulu kemarin (6/10),

Peraih gelar runner-up 3 Puteri Indonesia 2016 itu terbang ke Las Vegas, AS. Dia akan berlaga dalam Miss Grand International.

Lebih spesifik dari kontes kecantikan yang lain, Miss Grand International memiliki misi menciptakan perdamaian dan menghentikan peperangan di dunia.

Tidak hanya cantik, para peserta juga harus memiliki beberapa sifat untuk bisa mendapatkan nilai tinggi saat penjurian.

Misalnya, bersahabat, cerdas, berkepribadian baik, dan tentu saja memiliki misi yang sama dengan tujuan kontes yang memasuki penyelenggaraan kali keempat tersebut.

Itu adalah keikutsertaan Indonesia yang kedua. Yang pertama adalah Novia Mamuaya, runner-up 3 Puteri Indonesia 2013.

Karantina Miss Grand International 2016 mulai berlangsung pada Sabtu (8/10) dan malam puncaknya dihelat pada Selasa (25/10) di West Gate Las Vegas Resort & Casino.

Ariska yang sebelumnya mewakili Sumatera Utara di ajang pemilihan Puteri Indonesia 2016 menyatakan siap bertarung melawan para putri dari 87 negara.

Gadis yang akrab disapa Ika itu mengaku sudah bekerja keras untuk bisa membawa gelar pemenang.

”Mulai dari cara jalan, make-up sendiri, public speaking, dan nge-gym untuk menjaga bentuk tubuh,” kata Ika saat dijumpai di Graha Mustika Ratu, Jakarta Selatan, Rabu malam (5/10).

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) itu tidak ingin setengah-setengah.

Dia sampai diet karbohidrat, tidak makan nasi, untuk menurunkan berat badan. ”Kalau badannya cewek Latin, kan bagus-bagus baget ya. Walaupun mungkin enggak bisa seperti mereka, jangan sampai beda jauh lah,” kata perempuan yang mengikuti kelas modeling sejak duduk di bangku SMP itu.

Berbulan-bulan Ika diet karbohidrat. Dia mengganti nasi dengan makanan berserat seperti sayur atau buah.

Hanya Sabtu dan Minggu dia bertemu nasi meski hanya dua sendok dalam sehari itu. Selama diet, dia sama sekali tidak mau menimbang berat badan. Takut, katanya.

”Mendengar orang berkomentar kalau saya kurusan, itu sudah cukup,” ujarnya, lantas tersenyum.

Bagi Ika, ikut ajang kecantikan internasional merupakan mimpi sejak kecil. Dia ingat, sang ibu selalu mengajaknya menonton Puteri Indonesia saat dirinya duduk di kelas IV SD.

”Ikut ajang internasional ini cita-cita sejak kecil. Kalau dokter, itu hobi,” tuturnya.

Ingin tampil sempurna, saat berkemas kemarin, rasanya Ika ingin membawa semua barang di lemarinya. Bahkan, bagasi pun sampai lebih dari 100 kg.

”Selain bawa busana dan kostum nasional, saya juga bawa batik untuk dibagikan kepada peserta lain,” ujarnya.

Malam sebelum berangkat itu, Ika menunjukkan tiga buah busana dan satu kostum nasional. Sama seperti Felicia, kostum nasional Ika juga dibuat oleh Dynand Fariz, perancang di balik kesuksesan Jember Fashion Carnival (JFC).

Kali ini Dynand terinspirasi busana pernikahan Lampung yang bertema Royal Sigokh.

Dia membuat busana untuk Ika itu selama satu bulan. Beratnya 15 kg, termasuk mahkota. ”Targetnya menang satu gelar,” harap Ika. (glo/c6/ayi/sam/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait