Warga Diminta Waspada DBD

Kamis 06-10-2016,10:30 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

CURUP, BE - Memasuki musim pancaroba atau pergantian dari musim kemarau ke musim hujan seperti saat ini, masyarakat Rejang Lebong diminta untuk lebih waspada terhadap pengakit demam berdarah dengue (DBD).

Karena menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, H Asli Samin SKep MKes melalui Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Nunung Tri Mulyanti SKM MM, saat musim pancaroba seperti saat ini kasus DBD di Rejang Lebong mulai meningkat, terlebih lagi Kabupaten Rejang Lebong sebagai kawasan endemis DBD.

\"Bila berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, memang pada musim pancaroba seperti saat ini sangat rawan terhadap DBD,\" ungkap Nunung.

Oleh karena itu, Nunung berharap peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam mengantisipasi meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong. Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penyakit DBD di Kabupaten Rejang Lebong yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui program 3M plus.

\"Karena kita sebagai wilayah endemik DBD, maka tentunya kita perlu melakukan pencegahan secara bersama-sama dengan cara melakukan 3M plus,\" jelas Nunung.

Kegiatan 3M plus yang dimaksud Nunung adalah menguras tempat penampungan air, kemudian menutup tempat-tempat penampungan air dan yang terakhir adalah mengubur atau memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Sedangkan yang dimaksud dengan plus yaitu melakukan pencegaha seperti menabur bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, kemudian menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

\"Daerah yang selama ini menjadi lokasi DBD adalah kawasan Kota Curup yaitu Kecamatan Curup dan Curup Selatan, oleh karena itu masyarakat khususnya didua kecamatan ini harus lebih giat lagi dalam membersihkan lingkungan,\" harap Nunung.

Sementara itu, untuk kasus DBD di Rejang Lebong sendiri, pada tahun 2016 ini hingga bulan Agustus lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mencatat sebanyak 82 kasus dengan rincian 1 kasus pada bulan Januari, 48 kasus pada bulan Februari, 7 kasus pada Bulan Maret, 3 kasus pada Bulan April.

Selanjutnya, 4 kasus pada Bulan Mei, 5 kasus pada Bulan Juni. Sedangkan untuk bulan Juli tidak ada ditemukan kasus DBD di Rejang Lebong sedangkan pada Bulan Agustus ditemukan 1 kasus. Menurut Nunung, data yang disampaikan perbulan tersebut adalah data penderita baru atau bukan yang berulang kali. Sedangkan untuk tahun 2015, jumlah kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong lebih dari 170 kasus, dimana angka terbanyak terjadi pada akhir tahun. (251)

Tags :
Kategori :

Terkait