Karena itu jangan dianggap enteng masalah perut hanya seputar maag, masuk angin dan hal-hal kecil lainnya.
Sebab, banyak penyakit serius yang bisa dideteksi dari kondisi perut.
Berbagai keluhan yang muncul di perut bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius.
1. Acid reflux.
Hal ini terjadi ketika isi perut, termasuk asam, mengalir ke belakang sampai ke dada dan tenggorokan.
\"Hal ini menyebabkan panas, nyeri atau sensasi terbakar di bawah tulang dada yang sering lebih buruk setelah makan atau ketika berbaring,\" kata Dr. Bennett E. Roth seperti dilansir laman Today, Minggu (18/9).
Namun, beberapa hal yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengatasi situasi ini.
Pertama, Anda harus memastikan bahwa tidak makan atau minum tepat sebelum Anda berbaring saat hendak tidur. Juga, menghindari alkohol, kafein, makanan berlemak dan rokok.
Secara umum, dokter menyarankan:
-Menghindari makanan pemicu acid reflux. -Tidak makan makanan besar sebelum tidur. -Meninggikan bagian kepala saat tidur. - Menurunkan berat badan.
2. Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Kondisi ini diduga disebabkan kerusakan saraf yang mengontrol fungsi usus.
Gejala termasuk, mual, kembung, diare, sembelit dan kram.
Sebuah masalah besar bagi banyak orang yang menderita IBS adalah stres. Jadi apa pun yang menurunkan tingkat stres, seperti olahraga, pelatihan kesadaran dan meditasi bisa mengurangi gejala IBS.
Meningkatkan makanan berserat makanan juga bisa membantu.
3. Bisul.
Ini adalah luka yang berkembang di perut atau lapisan duodenum.
Mereka biasanya timbul dengan rasa sakit terbakar yang datang dan pergi, mungkin memburuk ketika Anda lapar dan bisa dihilangkan dengan makan.
Mereka bisa disebabkan karena obat anti-inflamasi atau aspirin. Jika Anda mengembangkan gejala-gejala ini, hindari obat tersebut.
Beberapa pasien mendapatkan kondisi sebagai akibat dari bakteri H. pylori (Helicobacter pylori).
Pengobatan untuk ulkus yang disebabkan H. pylori adalah antibiotik.
4. Intoleransi laktosa.
Jika Anda tidak menghasilkan cukup dari enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa dalam produk susu, Anda mungkin mengalami mual, kembung dan kram setelah mengonsumsinya.
Salah satu solusi adalah dengan minum susu yang mengandung pengganti laktosa. Anda juga bisa bereksperimen dengan keju.
Sebagai aturan praktis, keju keras cenderung mengandung lebih sedikit laktosa. Keju cottage juga umumnya ditoleransi dengan baik.
5. Penyakit celiac.
Orang dengan celiac tidak bisa mentolerir gluten.
Protein yang ditemukan dalam gandum, rye, dan barley menendang respon imun auto pada orang dengan penyakit celiac, yang bisa menyebabkan kerusakan pada usus kecil dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Meskipun penyakit ini pernah dianggap langka, para ahli saat ini memperkirakan ada lebih dari 2 juta orang di Amerika Serikat menderita kelainan genetik.(fny/chi/jpnn)