KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Sebanyak empat alat kesehatan (Alkes) RSUD Kepahiang pengadaan 2016 belum dapat difungsikan, karena mengalami kerusakan saat pengiriman barang. Alkes tersebut ialah istrumen cabinet yang merupakan alat untuk penyimpanan alkes di ruang operasi yang sampai saat belum dapat digunakan. Keadaan tersebut membuat RSUD menolak melakukan serah terima barang, sebelum adanya pergantian dari rekanan atau pihak ketiga selaku penyuplai alkes tersebut.
Kerusakan barang diketahui saat Bidang Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kepahiang saat melakukan pengecekan barang di RSUD Kepahiang, kemarin (21/9).
Tim yang dikomandoi langsung Kabid Aset Gusti Kurniawan SKom tersebut memeriksa satu persatu alkes yang diterima RSUD. \"Karena pihak RSUD mengajukan pencairan seratus persen, maka kita harus memastikan bila barang yang dibeli sebelumnya ada. Maka kita gelar pemeriksaan fisiknya saat, supaya nanti barang-barang tersebut benar-benar terkontrol dan diketahui keberadaannya,\" tutur Gusti, kemarin. Gusti mengatakan, pengecekan di RSUD mendapati barang-barang sesuai dengan kontrak, tetapi ada item barang yang rusak harus diganti terlebih dahulu. Kemudian baru pihak DPPKAD dapat mencairkan anggaran seratus persen.
\"Kalau belum selesai pengadaan ini, pencairan seratus persen belum bisa dilakukan dan tunggu alatnya dibenari,\" tegas Gusti.
Gusti menjelaskan, pengadaan alkes tahun ini RSUD mendapatkan anggaran pusat sebesar Rp 4.930.816.511,24. hingga bulan September ini anggaran baru terserap sebesar Rp 2.691.557.281, 57. Untuk pengadaan alkes yang sudah datang berupa alat ronsen, alat-alat di ruang kebidanan, alat di ruang operasi seperti tempat tidur pasien.
\"Sekarang ada anggaran Rp 2.239.259.229.20, mereka mengajukan pencairan seratus persen maka kita cek alkes yang sudah datang,\" kata Gusti.
Sementara Direktur RSUD Kepahiang, Tajri Fauzan SKM MM melalui staf perencanaan yang mendampingi pemeriksaan, Desi mengatakan, kerusakan pada lemari penyimpanan tersebut disaat pengiriman barang, sehingga masih tanggungjawab pihak ketiga. \"Kita masih tunggu perbaikan, karena rusaknya pada kacanya, mereka sudah janji untuk perbaiki besok (Hari ini, red),\" ungkapnya. (320)