Mengetahui Lebih Dekat Manfaat BPJS Kesehatan

Rabu 14-09-2016,10:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

 Biaya Jauh Lebih Kecil, Pelayanan Tetap Maksimal

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai beroperasi sejak tahun 2014, Namun hingga saat ini masyarakat masih belum mengetahui dengan pasti manfaat dari BPJS Kesehatan. Bagaimana manfaat yang dirasakan masyarakat dengan BPJS Kesehatan ini, berikut laporannya.

Ari Apriko, Curup

Untuk mengetahui lebih dekat terkait dengan manfaat yang dirasakan peserta BPJS Kesehatan khususnya peserta mandiri di Kabupaten Rejang Lebong yang berada dibawah BPJS Kesehatan Cabang Curup. Bengkulu Ekspress mencoba menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup yang menjadi lokasi perawatan sejumlah peserta BPJS Kesehatan.

Bagi peserta yang merupakan pekerja penerima upah tidak ada yang berbeda sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan. Karena sebelum menjadi pesera BPJS Kesehatan para pekerja penerima upah ini sudah dilindungi sejumlah asuransi kesehatan seperti Askes untuk PNS, setelah berdirinya BPJS Kesehatan maka Akses dilebur menjadi BPJS Kesehatan dan manfaatkan yang mereka rasakan tetap sama.

Namun manfaat BPJS Kesehatan benar-benar dirasakan oleh peserta mandiri, yaitu masyarakat umum yang selama ini belum bernah dilindungi oleh asuransi kesehatan. Dimana peserta mandiri ini sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan saat berobat ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya harus merogoh kocek sendiri, bahkan tak jarang harus berhutang terlebih dahulu karena besarnya biaya pengobatan. Namun dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan mereka merasa sangat terbantu saat sakit karean biaya yang mereka keluarkan sangat jauh lebih kecil dibandingkan saat masih menjadi pasien umum.

Salah satu pasien yang sudah merasakan manfaat dari menjadi peserta BPJS Kesehatan ini adalah Nurul (65) warga Kota Curup yang tengah dirawat di RSUD Curup. Dimana menurut Lala (29), setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan biaya yang mereka keluarga jauh lebih kecil dibandingkan dengan sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan. Menurut Lala sang ibu yang menderita penyakit deabetes dan hipertensi sudah lima kali menjalani perawatan di RSUD Curup, dua diantaranya dengan status sebagai pasien umum atau belum menjadi peserta BPJS Kesehatan.

\"Sejak menjadi anggota BPJS Kesehatan biaya yang kami keluarga jauh lebih ringan dibandingkan dengan saat menjadi peserta umum. Dimana saat menjadi peserta umum satu kali dirawat saja bisa menghabiskan uang minimal Rp 5 juta, namun sejak menjadi peserta BPJS Kesehatan kami cukup membayar iuran bulanan,\" Aku lala yang bersama kedua orang tuanya mengambil pelayanan kelas I.

Untuk masalah pelayanan yang diberikan, menurut lala tidak ada bedanya dengan saat menjadi pasien umum. Semua kebutuhan pasien terpenuhi, namun disisi lain Lala juga berharap kedepannya BPJS Kesehatan bisa menyediakan layanan diatas pelayanan kelas I. Karena menurutnya tidak menutup kemungkinan banyak peserta yang ingin mendapat pelayanan diatas kelas I karena, saat ini banyak belum ada layanan kelas I sehingga ada beberapa peserta yang harus naik kelas tentunya harus membayarkan biaya tambahan bagi rumah sakit.

\"Harapan kedepannya, BPJS bisa menambahkan kelas diatas kelas I, sehingga bila kita dirawat dan ingin mendapat pelayanan lebih tanpa harus mengeluarkan biaya lagi,\" harap Lala.

Dibagian lain, manfaat dari menjadi peserta BPJS Kesehatan paling dirasakan oleh Suherman (50) warga Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang. Suherman yang menderita gagal ginjal dan mengharuskan dirinya cuci darah setiap dua minggu sekali harus mengeluarkan biaya yang cukup lebih.

Dimana menurut Suherman, sejak dinyatakan dokter menderita gagal ginjal dan harus harus menjalani cuci darah setiap dua minggu sekali. Hingga kemarin ia telah melakukan cuci darah sebanyak 20 kali. Dua diantarany ia masih menjadi peserta umum, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup banyak yaitu sebesar Rp 900 ribu setiap kali berobat.

\"Setelah dua kali menjalani cuci darah, kemudian saya langsung mendaftar peserta BPJS Kesehatan, dan biaya yang saya keluarkan sangat ringan sekali, hanya Rp 51 ribu per bulannya, bila dibandingkan dengan saya sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan tentunya sangat jauh, iuran saya selama satu tahun saja belum cukup untuk menutupi biaya sekali cuci darah,\" aku Suherman yang mengambil kelas II.

Termasuk untuk pelayanan sendiri, Suherman mengaku tak berbede dengan saat menjadi pasien umum. Hanya saja yang sedikit menjadi kendala adalah obat yang masuk dalam BPJS Kesehatan tidak tersedia di RSUD Curup sehingga mereka harus membeli diluar meskipun menurutnya biayanya tidak terlalu besar.

\"Yang jelas kami sangt terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan ini, karena biaya yang kami gunakan untuk berobat menjadi lebih ringan bahkan sangat ringan sekali,\" akhir Suherman.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait