CURUP, BE- Keberadaan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan oleh sejumah masyarakat Rejang Lebong dinilai sangat membantu saat mereka sakit. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Wardani (56) warga Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.
Menurut Wardani yang terkena penyakit komplikasi, mulai dari deabetes, jantung hingga prostat, kehadiran BPJS Kesehatan sangat membantu dirinya. Terlebih lagi ia kerap keluar masuk rumah sakit, bukan hanya di RSUD Curup saja melainkan disejumlah rumah sakit lainnya seperti di Kota Bengkulu dan Kota Palembang.
\"Tentunya sangat membantu, kalau tidak ada BPJS Kesehatan ini tentunya biaya yang saya keluarkan sangat tinggi, namun dengan BPJS Kesehatan semuanya menjadi ringan,\" aku Wardani.
Lebih lanju Wardani, ia bersama anggota keluarga lainnya sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan sejak tiga tahun terakhir. Bila ia tidak menjadi anggota BPJS Kesehatan pasti menurutnya biaya yang ia keluarkan untuk keluar masuk rumah sakit tentunya sangat besar. Namun dengan mengambil kelas II ia hanya membayar sekitar Rp 51 ribu yang sebelumnya Rp 42.500, maka hal tersebut dirasakannya sangat ringan. \"Bila jumlah premi yang kami sekeluarga dibayarkan, belum tentu bisa menutupi semua biaya saya masuk rumah sakit ini,\" akhir Wardani
Sementara itu, Hasan Basri (50), salah satu peserta BPJS Kesehatan mengaku ia tidak merasa keberatan menjadi peserta BPJS Kesehatan, meskipun ia mengaku sangat jarang menggunakan kartu BPJS Kesehatan yang dimilikinya. Karena menurut Hasan selain untuk menabung sebagai mana prinsip asuransi, BPJS Kesehatan juga bisa dijadikannya sebagai ladang ibadah. Karena menurutnya bila memang ia tidak menggunakan BPJS Kesehatan miliknya maka ia bisa menggapnya sebagai sedekah.
\"Bila kita tidak menggunakannya sara rasa tidak masalah, anggap saja sebagai sedekah kita sesuai dengan selogan yang sering disampaikan BPJS Kesehatan yaitu gotong royong dalam masalah kesehatan,\" jelas Hasan.
Senada dengan yang disampaian Hasan, Kepala BPJS Cabang Curup, Drs Ardiansyah MM juga mengungkapkan hal yang serupa. Dimana menurut Ardiansyah gotong royong yang selama ini menjadi selogan BPJS Kesehatan adalah peserta yang tidak sakit bisa membantu peserta yang tidak sakit. Karena menurutnya, bila dihitung terkadang iuran yang dibayarkan peserta tidak bisa menutupi biaya yang dibutuhkan selama sakit sehingga dibantu oleh peserta yang lain.
\"Inilah yang kita namakan gotong royong, peserta yang sakit dibantu oleh peserta yang tidak sakit, sehingga bisa mengurangi beban peserta yang sakit juga,\" terang Ardiansyah.(251)