Tanaman di Sekitar PGE Mati

Sabtu 03-09-2016,11:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI,Bengkulu Ekspress - Petani di sekitar cluster A PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Hulu Lais Kabupaten Lebong mengeluhkan uap panas bumi yang terus menyembur dari lobang pengeboran perusahaan itu. Uap panas itu menyebabkan tanaman warga, berupa kopi dan karet mengering dan mati. Padahal warga mengharapkan hasil kebun tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Hal ini diungkapkan salah satu warga Kecamatan Lebong Selatan Efendi atau yang biasa dipanggil Penhaw. Warga yang tanamannya mati akibat uap panas tersebut. \"Saat ini tanaman kita disekitar cluster A banyak mati. Dugaan kita penyebab matinya tanaman ini akibat adanta uap panas yang masih keluar dari lobang pengeboran PGE di cluster A yang belum ditutup,\" ungkap Penhaw.

Pemilik lahan yang tanamannya mati di lokasi cluster A tersebut mengharapkan agar PT PGE memberikan solusi bagi masyarakat yang tanamannya mati tersebut.

\"Kita ini berkali - kali terkena musibah, sebelumnya lahan yang sudah gagal panen dan tidak bisa digarap lagi. Karena tertimbun pasir akibat banjir bandang. Nah kini tanaman yang kita harapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup malah mati, karena uap panas,\" kata Penhaw.

Terkait keluhan warga itu, Project Manager PT PGE Hulu Lais, Christophel AEP mengungkapkan, PGE sedang mengupayakan menutup sumur pengeboran panas bumi di cluster A tersebut. Terkait keinginan warga agar perusahaan memberikan ganti rugi, Christophel belum bisa menjanjikannya, namun hal itu sudah disampaikan ke pimpinan pusat PT PGE.

\"Kita masih terus berupaya agar uap panas dari cluster A ini bisa ditutup, namun sejauh ini belum bisa dilakukan. Untuk keinginan warga sudah disampaikan ke pimpinan di Jakarta sepeti apa solusinya belum bisa kita sampaikan. Kita masih menunggu keputusan dari pimpinan di kantor pusat,\" jelas Christophel.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait