Bandit Pecah Kaca Sikat Rp 260 Juta

Selasa 16-08-2016,09:00 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Pelaku Dua Orang, Sempat Bersenggolan dengan Korban

BENGKULU, BE- Tindak pidana pencurian nasabah bank dengan modus pecah kaca kembali terjadi di Kota Bengkulu. Kali ini dialami salah seorang toke sawit bernama Asep (30) asal Kabupaten Mukomuko yang menjadi korbannya. Uang sebesar Rp 260 juta berhasil digasak pencuri setelah sebelumnya memecahkan kaca mobil belakang korban dan mengambil uang yang diletakkan di jok tengah mobil Toyota Innova.

Kejadian dialami korban berawal sekira pukul 10.00 WIB korban pergi ke Bank Mandiri Padang Jati, berselang setengah jam pukul 10.30 WIB korban yang pada saat itu bersama istri dan kedua adeknya keluar dari Bank Mandiri dan menuju ke Pasar Panorama dan memarkirkan mobil di kawasan jalan Salak Raya Kota Bengkulu untuk berbelanja barang pecah belah.

Korban khawatir jika uang dibawa ke dalam pasar akan mengundang kejahatan, sehingga merasa lebih aman akhirnya uang sebesar Rp 20 juta miliknya ditinggalkan dalam mobil jenis Toyota Innova warna putih dengan nomor polisi B 1574 WFM miliknya.

Namun, ternyata diduga para pelaku telah membuntuti korban sejak dari bank. Ketika korban sedang berbelanja, pelaku yang berjumlah dua orang, memiliki nyali sangat nekat dan cukup berani karena beraksi dalam keadan pasar atau jalan sedang ramai. Selain itu tidak jauh dari Bank BRI yang dijaga pihak keamanan baik Security maupun kepolisian.

Pelaku memecahkan kaca mobil bagian belakang sebeah kanan milik korban dan menggasak uang disimpan di dalam tas jok tengah mobil dan langsung melarikan diri.

Berdasarkan keterangan saksi yang melihat pelaku Herli (29) mengatakan, pada saat itu dirinya sempat akan terserempet atau tersenggol motor yang digunakan pelaku jenis Suzuki FU warna hitam kuning yang tergesa-gesa meninggalkan mobil, menuju kearah simpang empat SLB Kota Bengkulu.

\"Yang aku tengok duo orang tegesa-gesa endak pegi dan hampir nyerempet aku, aku kiro beduotu (berdua) habis nyerempet mobil korban endak melarikan diri,\" jelasnya, kemarin (15/8).

Herli menambahkan, adapun ciri-ciri kedua pelaku yaitu yang membawa motor berbadan kurus dan berbaju hitam mengunakan helm sedangkan pelaku yang beraksi berbadan gemuk, muka bulat dan hitam memakai baju batik dan bercelana pendek, pergi tergesa-gesa sambil menyandang tas. \"Waktu ketemu dengan aku yang gendut tu langsung cepat nyandang tas dan langsung pergi,\" ujarnya.

Sementara Jajang (25) adek korban mengatakan uang tunai baru diambil dari Bank Mandiri tetapi dirinya tidak mengetahui untuk apa kegunaannya. \"Yang aku tau uangnya mau di transfer, cuma belum sempat,\" jelasnya.

Dalam peristiwa ini, pihak kepolisian langsung memberi garis polisi kepada mobil korban dan selanjutnya tim Inafis Polres Bengkulu langsung melakukan pemeriksaan mobil untuk mencari petunjuk dengan mencari sidik jari pelaku.

Sementara anggota dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu bersama Reskrim Polres Bengkulu langsung bergerak cepat, menyebarkan anggota untuk mencari para pelaku. \"Ayo kita jangan hanya diam disini, cari informasi yang dapat menemukan pelaku, saksi yang melihat atau CCTV semuanya tanya dan yang lainnya ayo kita menyebar mencari pelaku,\" tegas Kasat Reskrim Polres Bengkulu IPTU Eka Candra SH, mengajak seluruh anggotanya.

Siapkan Pengawalan

Terpisah, Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta SIK, meminta masyarakat mewaspadai kasus pencurian dengan modus pecah kaca dan kempes ban. Agar kasus tersebut tidak terulang, selain kewaspadaan diharapkan masyarakat meminta pengamanan dari kepolisian jika membawa uang dari bank dengan jumlah cukup banyak.

\"Kita sudah memasang imbauan di bank-bank agar masyarakat meminta pengawalan jika membawa uang, itu gratis,\" jelas Adrian.

Meski demikian, imbauan tersebut kembali kepada individu masyarakat masing-masing, untuk diterapkan atau tidak. Pihak kepolisian memasang imbauan tersebut tidak lain untuk mencegah kasus kriminalitas seperti pecah kaca, jambret serta modus kempes ban mobil. Mengingat potensi kriminal sangat besar jika membawa uang tunai dalam jumlah besar dari bank kemudian dibawa menggunakan mobil atau sepeda motor. Bukan tidak mungkin pelaku sudah memantau dari luar Bank. \"Minta pengawalan atau tidak kembali kepada individu masing-masing,\" imbuh Kapolres.

Seblumnya, kasus serupa juga menimpa Hendri warga Hibrida 10 kehilangan uang tunai Rp 117 juta di dalam mobilnya masih dalam penyelidikan. Hingga saat ini kasus-kasus serupa masih banyak belum terungkap, sebaiknya masyarakat mentaati imbauan kapolres agar hati-hati saat membawa uang tunai dari bank.(167/614)

Tags :
Kategori :

Terkait