KOTA MANNA, BE - Empat Pelajar SMA sederajat di Bengkulu Selatan (BS) pukul 12.30 WIB diangkut polisi ke Mapolsek Kota Manna. Pasalnya ke-4 siswa tersebut membuat keributan di sekitar sekolah MTS Al Qura\'niah Maria Affan.
Kapolres BS, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kapolsek Kota Manna, AKP Andor Lumban Raja SH membenarkan sempat mengamankan ke-4 pelajar tersebut. Adapun ke-4 pelajar itu yakni Ju dan Di pelajar SMAN 5 BS, Ad pelajar SMK Al Qur\'aniyah dan Ti pelajar SMAN 3 BS. \"Ke-4 siswa ini kami amankan agar tidak terjadi keributan lebih besar lagi,\" kata Kapolsek. Ditambahkan Kapolsek, dari keterangan ke-4 pelajar tersebut, mereka datang ke MTS tersebut lantaran adik sepupu mereka yakni Ag siswa SMP N 13 BS dipukuli pelajar MTs. Hal itu membuat mereka datang hendak menuntut balas. Namun karena saat itu sekolah sedang ramai dan dewan guru sedang di sekolah, dewan guru melapor ke Mapolsek dan tidak berselang lama, ke-4 pelajar itu diangkut.
\"Saat itu mereka lebih dari 4, namun hanya 4 yang berhasil kami amankan, namun sepertinya hanya karena kenakalan remaja saja,\" ucapnya.
Hanya saja,setelah siswa MTS dipanggil, kemudian dewan guru MTS serta teman-teman ke-4 siswa SMA itu dipanggil, kemudian mereka didamaikan dan berjanji tidak akan berkelahi lagi. Sehingga setelah mereka sepakat damai, mereka dipersilahkan pulang dengan ditemani orang tua mereka masing-masing.
\"Mudah-mudah setelah ini mereka tidak bermusuhan lagi dan bisa menjadi teman sehingga tidak kembali berkelahi,\" ujar Kapolsek usai mendamaikan para siswa SMA dan siswa MTs di Mapolsek Kota Manna.
Adapun Ju, mengaku dirinya dan teman-temannya datang lantaran Ag melapor dilempar batu oleh siswa MTS. Sehingga sebagai kakak, dirinya dan teman-temannya tidak terima, lalu mendatangi MTs. Tujuan kedatangannya ke MTS tersebut bukan untuk berkelahi, namun untuk menemui pelaku agar mau berdamai dengan adiknya. Akan tetapi karena saat itu di depan sekolah sedang ramai, sehingga saat mereka datang seolah-olah hendak berbuat rusuh.
\"Kami datang bukan untuk berkelahi,namun ingin mencari siapa yang melempar adik sepupu kami agar mau berdamai dengan adik kami,\" kilahnya. Adapun Ad mengatakannya, saat itu dirinya berada di lokasi lantaran sekolah mereka berdekatan dengan MTS. Sehingga ketika melihat ada orang mau berkelahi, dirinya bermaksut hendak melerai. Namun tiba-tiba polisi datang, hingga dirinya ikut diangkut.
\"Saya tidak berkelahi, saya mau melerai saja, tapi ikut diangkut,\" ujarnya.
Adapun Ri, siswa MTS yang diduga telah memukul adik sepupu ke-4 pelajar SMA yang datang ke sekolah mereka, mengaku tidak pernah menganiaya, Ag. Hanya saja saat itu sempat menegur ada siswa dari sekolah lain membawa sepeda motor sambil menghidupkan gas sepeda motor dengan suara keras. Namun usai ditegur, mereka datang, hingga akhirnya Selas (2/8) sekitar pukul 12.00 WIB ada pelajar SMA mendatangi sekolahnya hendak mengajak berkelahi.
\"Saya tidak menganiaya orang, namun pernah menegur orang karena menghidupkan suara sepeda motornya dengan disertai suara keras, tiba-tiba tadi (kemarin red) ada pelajar SMA datang ke sekolah kami seperti mengajak berkelahi,\" terang Ri. (369)