CURUP, BE - Dugaan sejumlah pihak, atas fenomena perubahan prilaku hidup bermewah-mewahan yang dilakukan oleh beberapa oknum pejabat di Kabupaten Rejang Lebong (RL), mendapatkan reaksi keras dari Kepala BLHKP RL Anom Chan SSos. \"Pejabat mana yang dituduhkan hidup bermewah-mewahan. Sebagai orang dekat bupati, kami merasa masih hidup normal, tidak memiliki rumah atau aset bernilai miliaran,\" tegas Anom.
Ditegaskan Anom, jika memang ada pejabat yang dituduhkan hidup glamor dan bermewah-mewahan di Kabupaten RL, harus dengan pembuktian yang bisa dipertanggung jawabankan.
\"Secara logika saja, gaji saya sebagai pejabat eselon II, tidak lebih dari Rp 5 juta/bulan. Bagaimana bisa memiliki aset miliaran rupiah. Kami tersinggung jika ada pernyataan pejabat RL memanfaatkan kedekatan dengan bupati untuk meraup keuntungan pribadi, agar bisa hidup bermewah-mewahan,\" sesal Anom.
Misalnya, sambung Anom, ada pejabat yang memiliki aset kekayaan yang melebihi penghasilan riil mereka, atau perbandingan peningkatan penghasilan dari sebelum menjabat dan setelah memiliki jabatan tertentu. \"Kalau kaya dari awal sebelum menjabat, kami rasa masih wajar, karena mungkin mereka memiliki usaha lain. Tapi kalau usaha lain tidak punya, sementara kekayaan semakin banyak setelah menduduki jabatan tertentu, silakan masyarakat menilai,\" pinta Anom.
Lagi pula, sambung Anom, bupati terus mengingatkan para pejabat yang menduduki posisi strategis di pemerintahan untuk tidak menyalahgunakan jabatan mereka untuk kepentingan pribadi. \"Saya tidak setuju kalau disebutkan ada pernyataan pejabat RL hidup glamor seperti penyampaian LSM, buktinya saya masih tinggal di perumahan BTN, bisa lihat sendiri bagaimana kondisi rumah saya. Serta sejumlah pejabat lainnya masih hidup wajar-wajar saja,\" bantah Anom. (999)