BENGKULU, BE - Hujan lebat yang terus mengguyur Bengkulu dan sekitarnya sejak 14 Januari lalu, menyebabkan penerbangan menjadi terganggu. Meski dilaporkan tidak ada penerbangan yang dibatalkan, namun pihak pengelola Bandara Fatmawati serta sejumlah perusahaan jasa penerbangan cukup waswas dengan kondisi cuaca tersebut.
“Bagaimanapun, keselamatan penerbangan sangat diutamakan. Sehingga, dengan cuaca buruk ini, sejumlah pihak yang terkait dengan penerbangan, sibuk memantau kondisi cuaca, kita terus waspada,\" kata Kepala Bandara Fatmawati Samsul Banri, kemarin.
Syamsul mengatakan cuaca buruk seperti hujan dan badai menyebabkan terganggunya jarak pandang kurang dari 4 kilometer (Km). \"Cuaca ekstrem pasti mengganggu transportasi darat, laut dan udara. Tapi bagi kita sendiri, kondisi cuaca yang ekstrem tidak sampai membatalkan penerbangan,\" kata Samsul.
Menyangkut jadwal penerbangan yang tertunda (delay), menurut Samsul memang harus dilakukan. Hal itu untuk menghindari insiden kecelakaan atau kejadian lain seperti tergelincirnya pesawat. \"Delay pasti (dilakukan), siapa yang mau melawan cuaca ekstrem. Agar tidak terjadi insiden,\" tegasnya.
Hingga 20 Januari, atau sesuai imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang cuaca ekstrem, Bandara Fatmawati terus melakukan langkah antisipasi. Seperti komunikasi yang baik (hati-hati) antara navigator Bandara dan pilot.
\"Bandara Fatmawati dilengkapi alat navigasi yang mumpuni untuk menghindari berbagai insiden kecelakaan. Kita harap, hingga cuaca kembali normal tidak terjadi insiden,\" pungkasnya. Saat ini Bandara Fatmawati Bengkulu dalam sehari melayani 6 kali penerbangan dengan 3 maskapai. Meski, badai mengganggu hingga saat ini penerbangan masih tetap aman. \"Penerbangan masih seperti biasa,\" katanya. (100)