Korban Petinggi PLTA Ngaku Diancam

Selasa 15-01-2013,11:42 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, BE – Korban dugaan pencabulan yang dilakukan oknum petinggi di PLTA Musi berinisial Za beberapa waktu lalu, sebut saja namanya Kembang (19) mengaku diancam. Dituturkannya, dalam melancarkan aksi pemaksaan berhubungan badan, Za melakukan paksaan dan mengingatkan jika tak bersedia melayaninya maka ayah Kembang akan dipecat dari pekerjaannya sebagai ceaning service di PLTA Musi.

\"Dia mengancam saya. Orang tua saya mau dipecat kalau tidak melayaninya,\" tutur janda muda yang sintal itu ketika ditemuai di sala satu tempat di Kepahiang. Sayangnya, Kembang tak memberikan penuturannya lagi selain soal paksaan dan acaman itu. Namun, seorang kerabat Kembang, Hamdan Sanusi menegaskan jika kini Za sudah resmi dilaporkan ke Mapolres kepahiang terkait kasus tersebut.

\"Sebenarnya masalah ini, yang bersangkutan hanya minta pertanggungjawaban. Kalau dia bertanggungjawab, tentu tidak akan begini masalahnya,” katanya. Sementara itu, jika dilihat soal status sosial, antara Kembang dengan Za seperti jauh panggang dari api.

Kembang merupakan pembantu rumah tangga (PRT), sedangkan ZA merupakan orang penting di perusahaan listrik milik negara itu.

Lebih lanjut, Hamdan, mengungkap terkait masalah tersebut, sebenarnya orang tua korban sudah berusaha mendatangi terlapor untuk membuka pintu penyelesian masalah, tapi Za tak menerima kedatangan orang tua korban itu.

Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSos MH melalui Kabag Ops Kompol Resza Ramadianshah SIK membenarkan kasus pencabulan yang mendudukkan Za sebagai terlapor. \"Saat ini korban masih dimintai keterangan. Nanti baru bisa kita simpulkan permasalahannya. Kita akan memproses masalah ini sesuai dengan aturan yang berlaku,\" jelas Kabag Ops.(505)

Tags :
Kategori :

Terkait