TUBEI,BE - Dari 114 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Lebong, sebanyak 60 persen diantaranya atau sekitar 60-an desa tergolong rawan bencana. Sayangnya Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Lebong yang bertugas menangani bencama belum memiliki peralatan memadai, seperti alat berat untuk mengevakuasi material longsoran. Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Lebong Drs Samsul Bahri melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Warjito pada BE kemarin (12/4). \"Potensi bencana yang ada di Lebong ini cukup banyak namun yang rutin terjadi setiap tahun banjir, tanah longsor dan kebakaran. Sedangkan potensi lain seperti bencana pencemaran udar, gempa, dan lainnya tidak terlalu berpotensi,\" ungkap Warjito. Dielaskan Warjito, daerah rawan bencana di Kabupaten Lebong tersebar di 13 Kecamatan. Bencana banjir rawan terjadi di sepanjang aliran Sungai Air Ketahun, terutama di Kecamatan Lebong Utara, Kecamatan Uram Jaya. Kerawanan banjir juga ada di di Wilayah Kecamatan Pelabai yang dilalui Sungai Air Santan. Untuk bencana longsor rawan terjadi di sepanjang jalur lintas Lebong- Bengkulu Utara, Jalur Lebong-Curup dan jalur Muara Aman- Pinang Belapis. \"Pada musim penghujan seperti sekarang ini bencana yang mengintai Kabupaten Lebong yakni banjir terutama diWilayah Kecamatan Uram Jaya, Kecamatan Lebong Utara dan Kecamatan Pelabai. Sedangkan longsor mengancam jalur lalu lintas yang ada di kabupaten Lebong. Meskipun Kabupaten Lebong memiliki banyak ancaman bencana, namun BPBD sendiri sampai saat ini masih kekurangan peralatan penanganan bencana. Sebenarnya dengan kondisi Kabupaten Lebong yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, BPBD layak memiliki alat berat, namun hingga saat ini tidak ada. \'\'Kita sudah mencoba mengusulkan pengadaan alat berat melaui APBD maupun Proposal ke Badan Nasional Penaggulangan Bencana namun belum di penuhi,\" pungkasnya. (777)
Puluhan Desa Rawan Bencana
Rabu 13-04-2016,11:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :