ILIR TALO, BE - Jembatan gantung di Desa Durian Bubur Kecamatan Ilir Talo yang dibangun tahun 2014 kini sudah rusak. Jembatan itu sudah ambles, bahkan nyaris terputus. Terkait rusaknya jembatan itu, Polres Seluma pun melakukan penyelidikan. Apakah ada indikasi penyimpangan anggaran saat pembangunannya. Karena jembatan yang baru berusia 2 tahun itu seharusnya masih kokoh berdiri.
“Kami sudah mendapatkan perintah untuk menindaklanjuti peristiwa amblesnya jembatan gantung di Desa Durian Bubur tersebut,” tegas Kapolres Seluma AKBP Joko Sadono SIK SH MH didampingi Kanit Tipikor Ipda Syaiful diruang kerjanya kemarin (30/3).
Jembatan gantung peghubung ke lokasi perkebunan dan persawahan masyarakat tersebut dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp 1,2 milliar. Pembangunannya dikerjakan oleh CV ML yang memenangkan tender melalui LPSE Seluma. Unit Tipikor Polres Seluma juga sudah menerima salinan surat yang dilayangkan perusahaan itu kepada Bupati Seluma. Perihal pemberitahuan bahwa jembatan gantung tersebut rusak karena bencana alama banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Meksipun demikian, Unit Tipikor Polres Seluma tidak menerima begitu saja alasan tersebut.
“Bencana alam tidak semerta-merta menjadi alasan bangunan tersebut hancur, bisa saja karena faktor lainnya,” ujar Kanit Tipikor.
Dalam waktu dekat Kanit Tipikor Polres Seluma bersama anggotanya bakal memeriksa langsung ke lapangan melakukan penyelidikan. Polisi mencari data apakah ada dugaan pelanggaran dari pembangunan jembatan gantung yang menghabiskan dana milliaran tersebut. Jika memang indikasi dugaan penyalahgunaanya kuat, maka pembangunan jembatan gantung tahun 2014 tersebut bakal diusut tuntas oleh aparat Tipikor Polres Seluma.
“Kami akan membahas dengan Kasat Reskrim untuk menetapkan kapan waktunya turun ke lapangan memeriksa pekerjaannya,” pungkas Kanit Tipikor. Sementara itu kontraktor dari PT ML sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi terkait kerusakan jembatan Durian Bubur itu. (333)