PENERAPAN teknologi cetak tiga dimensi (3D) semakin luas dan bermanfaat. Mulai perabotan rumah tangga, suku cadang, bahkan bagian tubuh palsu kini bisa diproduksi menggunakan teknologi yang pertama muncul pada dekade 1980-an itu.
Intel baru-baru ini mengembangkan cetak 3D untuk kaki dan tangan palsu alias prostetik. Dalam pengerjaannya, raksasa teknologi tersebut bekerja sama dengan 3D Systems perusahaan yang mengkhususkan dalam teknologi cetak 3D skala besar.
Keduanya merancang prostetik untuk diberikan kepada Daniel Hobbs, anak berusia 11 tahun kelahiran Inggris yang kini tinggal di Spanyol. Diketahui, sejak usia 7 tahun, Daniel telah mengenakan tangan palsu yang sudah membantunya melakukan banyak hal. Tangan palsu tersebut bisa membuka dan menutup (seperti cakar), tetapi memiliki kemampuan yang terbatas.
Ditambah lagi, teknologi prostetik medis yang digunakan itu sangat mahal karena harus terus dibuat ulang agar bisa menyesuaikan dengan tubuh Daniel yang terus tumbuh. Karena itu intel bersama 3D Systems merancang prostetik yang lebih murah. “Saya terinspirasi untuk mendorong batas-batas dari teknologi semacam ini,\" kata Evan Kuester, applications engineer dari 3D Systems.
Dia menjelaskan, langkah awal yang dilakukannya adalah memindai kedua tangan Daniel untuk memastikan skala dan ukuran prostetiknya sesuai. Dia mencetak tangan menggunakan mesin pencetak Selective Laser Sintering (SLS), yang didukung oleh prosesor Intel Core.
Laser kemudian menggambar penampang tangan ke serbuk nilon yang sangat halus berulang kali sampai menyatu menjadi sebuah plastik yang kokoh. \"Dibutuhkan sekitar delapan jam untuk mencetak tangan palsu ini. Untuk biaya prostetik dengan teknologi terintegrasi sekitar USD 400,\" kata Kuester.
Kuester menambahkan, kebanyakan orang yang memakai tangan palsu masih terus menggunakan tangan mereka satunya untuk banyak hal karena prostetik tidak memiliki kemampuan motorik halus.
Prostetik cetak 3D ini bentuknya dapat dikustomisasi, sehingga seolah-olah bisa mencetak tangan untuk tujuan tertentu, seperti memegang palu, pick gitar atau penggesek biola, dan bisa dipertukarkan bila diperlukan. (fab/JPG/dil/jpnn)