Kisah Titi Sundari, Pelajar SMKN 1 Curup, Jadi Tukang Parkir untuk Biaya Sekolah

Senin 07-03-2016,10:10 WIB

Di tengah kesibukan anak-anak seusia dirinya, Titi Sundari (16), harus bergelut dengan pekerjaan yang tak lazim dilakukan oleh kaum wanita. Terlebih diusianya yang masih sangat dini. Ia harus menjadi juru parkir di RSUD Curup, guna menambah penghasilan sang ibu dalam membiaya pendidikannya di SMKN 1 Curup.

Ari Apriko, Curup

Hujan yang turun Sabtu (5/3) malam tak menyurutkan langkah Titi Sundari (16) untuk menjalani profesi sebagai juru parkir di RSUD Curup yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat Kelurahan Dwi Tunggal Kota Curup.

Ditemani sebuah payung ia menghampiri para pengunjung RSUD Curup, baik yang baru sampai ataupun baru keluar, untuk mengatur kendaraan pengunjung sehingga bisa tertata rapi atau mengambil uang jasa parkir dari pengunjung yang ingin meninggalkan RSUD.

Disela-sela kegiatannya tersebut, Bengkulu Ekspress mencoba mencari tahu kenapa seorang remaja seusianya rela bekerja sebagai juru parkir. Terlebih lagi ia masih berstatus pelajar di SMKN 1 Curup. Sembari menunggu pengunjung yang RSUD yang hendak parkir atau akan meninggalkan lokasi parkiran, remaja yang biasa disapa Titi ini bercerita terkait dengan profesi yang ia lakoni saat ini.

Ia bekerja sebagai juru parkir karena faktor ekonomi. Titi bersama sang ibu dan kedua kakaknya yang saat ini telah menikah ditinggal sang ayah sejak Titi masih berusia 4 bulan. Saat ini, mereka masih menumpang di rumah salah satu kerabatnya di Desa Batu Dewa Kecamatan Curup Utara. Sang ibu sendiri saat ini membantu kerabatnya tersebut yang membuka kantin di RSUD Curup.

\"Saya ingin membantu ibu untuk mencari biaya sekolah, makanya saya bekerja sebagai juru parkir ini,\" aku Titi.

Selama duduk di bangku SMKN 1 Curup, Titi tidak pernah mendapat beasiswa. Padahal ia termasuk siswa beprestasi dikelasnya. Karena sejak duduk dibangku SD ia selalu masuk rangking tiga besar di kelas. Ia baru mendapat beasiswa baru sebulan ini sebesar Rp 250 ribu ia tidak tahu apakah beasiswa tersebut akan diberikan setiap bulan atau hanya sekali dalam setahun. \"Beasiswanya belum sempat saya ambil, karena masih sibuk. Kalau di sekolah apalagi saya lagi magang di kantor PLN Curup,\" terang Titi.

Titi menjalani profesi sebagai juru parkir dimulainya sejak bulan Januari 2016 ini, dimana pekerjaan juru parkir ini ia lakukan mulai setiap pulang sekolah setelah menyelesaikan pekerjaan di rumah tempat ia tinggal. Awalnya ia menjadi juru parkir sejak sore hari, namun sebulan belakangan ia tengah menjalani kegiatan magang di kantor PLN Rayon Curup sehingga ia baru bisa bekerja menjadi juru parkir saat malam hari. Pekerjaan tersebut dilakukannya hingga pukul 22.30 malam

Untuk cita-cita sendiri, Titi mengaku ingin bergabung dengan Kowad (Korps Wanita TNI AD). OLeh karena itu, setelah menamatkan pendidikan di bangku SMKN 1 Curup nanti ia akan mendaftar Kowad.

\"Kalau tidak lulus Kowad, saya akan mendaftar yang lain termasuk SNPTN, untuk masalah biaya nanti saya akan bekerja sambil kuliah untuk membantu beban ibu,\" aku Titi. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait