KEPAHIANG, BE - Hingga saat ini sejumlah desa di Kabupaten Kepahiang belum memiliki sumber Pendapatan Asli Desa (PAD). Ini terungkap dalam draft Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang keuangan desa, yang saat ini dibahas Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Kepahiang. Untuk itu setiap desa yang belum memiliki PAD sendiri diminta agar dapat menggali sehingga nantinya menjadi salah satu sumber pendapatan dalam APBDes.
Anggota Pansus I DPRD Kepahiang, Eko Guntoro menyampaikan, dalam pembahasan Raperda, sumber pendapatan APBDes dominan dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
\"Memang untuk sumber pendapatan lain, seperti pendapatan asli desa hampir tidak ada, maka dari itu kita berharap kedepan masing-masing desa dapat menggali sumber pendapatan sendiri,\" ungkap Eko, kemarin.
Disisi lain, lanjut Eko, terkait sumber pendapatan asli desa ini ada baiknya Pemkab memberikan perhatian serius, sehingga nantinya untuk membangun masing-masing desa tidak hanya tergantung dengan DD dan ADD.
\"Saya rasa masing-masing desa di kabupaten kita ini pasti memiliki potensi yang dapat dijadikan sumber pendapatan bagi desa itu sendiri.
Hanya saja tiap desa masih memerlukan semacam arahan, agar bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki,\" terang Eko.
Senada juga ditambahkan anggota Pansus I lainnya, Wansyah.
Menurutnya, soal pendapatan asli desa ini memang harus menjadi perhatian serius pemerintah.
\"Karena sejak dimekarkan hampir sebagian besar desa di kabupaten kita ini tidak memiliki sumber pendapatan sendiri. Kalau bicara potensi, saya rasa tiap desa pasti memiliki potensi untuk pendapatan,\" ujar mantan Kades Benuang Galing ini.
Sementara itu, Ketua Pansus I, Edwar Samsi SIP MM menyampaikan, tidak menutup kemungkinan dalam pembahasan Raperda ini nantinya sumber pendapatan asli desa akan ditambahkan.
\"Kalau sekarang memang hanya mengandalkan DD dan ADD saja untuk sumber pendapatan. Namun terkait masalah ini terlebih dahulu akan kita kaji, jika memungkinkan maka kita masukan dalam Raperda,\" singkatnya.(505)