TAIS, BE - Lantaran tidak terima dengan kinerja Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Seluma yang dinilai masuk angin, kemarin pukul 10.00 WIB sekitar 30 orang warga mengatasnamakan pendukung dari ketiga pasangan calon kepala daerah Kabupaten Seluma, masing-masing pendukung Herwan Efendi-Wandi, Salehan-Efan dan Rosnaini-Yuliswan. Selasa (15/12) pagi menggelar aksi damai di depan Panwaslu Seluma, serta memberiman minuman suplemen dan susu serta obat kuat lainnya.
Aksi massa yang berjumlah 30 orang tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian Polres Seluma dan Satpol PP. Dalam spanduk yang dibawa sebagian dari petani ini menuntut agar Panwaslu menindaklanjuti laporan dugaan politik uang pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di daerah tersebut, serta menuntut membatalkan kemenangan dari pasangan nomor urut 2.
Meskipun dibawa pengamanan ketat pihak kepolisian dan Satpol PP, 3 orang perwakilan massa kemudian dipersilakan masuk ke Panwaslu guna berdialog. “Kami menuntut agar panwas dapat membatalkan kemenanggan nomor urut dua. Keterlibatan PNS dan fasilitas negara sudah dipergunakan oleh nomor urut 2 termasuk dugaan MP melibatkan Kades,” ujar perwakilan massa, Iksan Nasir yang juga ketua LSM ini.
Sementara itu, koordinator aksi, Rijo Halimannata menegaskan, kedatangan mereka juga mempertanyakan sejauh mana tidak lanjut dari laporan yang telah masuk ke Panwas Seluma. Menurutnya, sebanyak 13 laporan yang masuk ke Panwaslu belum ada satupun masuk ke Gakumdu. Sehingga laporan yang sudah disampaikan terkesan ada pembiaran atas laporan dugaan politik uang tersebut.
“Kita hanya meminta kejelasan dari sekian banyak laporan dugaan MP tersebut dan faasilitas negara yang telah digunakan dan Kades yang ikut serta,” beber Rijo.
Rijo berharap, pihak panwaslu tidak masuk angin untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mengingat hal ini merupakan pelanggran yang sudah sistematis dilakukan.
Terpisah, Ketua Panwaslu Seluma, Yefrizal SE mengucapkan terima kasih lantaran telah diberikan suplemen. Hanya saja, ia menyatakan, Panwas tidak pernah membiarkan laporan yang sudah disampaikan ke Panwas Seluma mengendap begitu saja.
Bahkan sejauh ini Panwaslu Seluma telah bekerja ekstra, bahkan telah memanggil dua oknum kepala desa yang diduga terlibat politik uang. Termasuk dengan mendatangi kediaman kades yang diduga terlibat MP tersebut. Hanya saja, hal tersebut tidak membuahkan hasil. Sebab yang bersangkutan telah tidak di rumah sejak dilaporkan ke Panwaslu Seluma.
“Saat ini dua kepala desa dalam proses pemeriksaan selaku terlapor, jadi tidak ada pembiaran, semua laporan kami tindak lanjuti, bahkan kami sudah jemput bola untuk memeriksa saksi,” bebernya.
Beber Yefrizal, laporan yang telah disampaikan dan telah dianalisa dan memenuhi unsure atau tidak akan dilimpahkan ke Gabungan Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu).
“Nanti seluruh berkas laporan akan dilimpahkan ke Gakkumdu, mengenai hasilnya nanti akan diumumkan secara resmi melalui jumpa pers,” ujarnya.(333)