BENTENG, BE - Hingga saat ini, upaya negosiasi pembebasan lahan parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) antara pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dengan pemilik lahan belum juga tuntas. Hal tersebut lantaran, Pemda menilai bahwa tawaran yang disampaikan pemilik tanah masih terlalu tinggi dan tak sesuai dengan standar harga tanah di Desa Durian Demang, Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Benteng saat ini. Warga meminta pembayaran pembebasan lahan itu mencapai Rp 3 miliar. \"Saat ini upaya negosiasi belum selesai. Pemilik lahan bersedia menyerahkan tanahnya seluas 2 hektare di belakang bangunan RSUD sebesar Rp 150 ribu permeter. Jika dikalkulasikan, kita harus menyerahkan uang senilai Rp 3 miliar untuk membebaskan lahan tersebut,\" terang Kabag Pertanahan Pemda Benteng, Nurul Iwan Setiawan SSos MSi. Menurut Iwan, menanggapi hal tersebut, Pemda Benteng belum bisa mengiyakannya dan masih mencari solusi agar pembangunan lahan parkir untuk RSUD bisa segera dilakukan. \"Harga yang ditawarkan pemilik lahan itu dinilai terlalu tinggi dan belum bisa kita berikan keputusan,\" tambah Iwan. Selanjutnya, kata Iwan, sembari menunggu titik temu antara kedua belah pihak ini, dalam waktu dekat pihaknya akan meminta kepada konsultan untuk melakukan survey terhadap harga tanah saat ini. \"Setelah dilakukan, survey barulah kita bisa tetapkan berapa harga standar dan layak diberikan untuk pembelian lahan di kawasan tersebut. Jika memang tak menemukan solusi, kita akan mencari lokasi lain yang bisa dijadikan sebagai lahan parkir,\" ungkap Iwan.(135)
Warga Minta Rp 3 M
Sabtu 05-12-2015,14:22 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :