BENGKULU, BE - Bengkulu menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia dijadikan pilot project penelitian dinamika atmosfer. Ini dikarenakan cuaca di Bengkulu mempengaruhi cuaca di internasional. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikasi (BMKG), Pemerintah Provinsi Bengkulu, Universitas Bengkulu dan Japan Agency for marine-Earth Scien and Tecnology (Jamstec) ini akan berlangsung sejak 9 November lalu hingga 25 Desember mendatang.
Penelitian ini dipusatkan di Mess Pemda dan BMKG stasiun Bandara Fatmawati Bengkulu melalui kegiatan pengamatan intensif menggunakan balon udara cuaca, radar udara multi parameter Furuno dan Selex-MPR, serta kapal riset Mirai Jepang di perairan laut Bengkulu. Hal ini dikemukakan Dr Fadli Syamsudin selaku Ketua Tim Penelitian dalam sosialisasi dan Diseminasi Penelitian Cuaca Intensif di Provinsi Bengkulu yang digelar di ruang rapat lantau II Kantor Gubernur Bengkulu, kemarin siang (29/11).
Fadli Syamsudin mengungkapkan, peneltian itu bertujuan untuk mengetahui atmosfer di Bengkulu yang berdampak terhadap dunia Internasional. Misalnya saat ini semestinya Bengkulu sedangkan dilanda hujan dengan curah yang cukup tinggi, namun kenyataannya hujan yang turun masih sedikit, bahkan masih menjadikan daerah ini kekeringan.
\"Hasil penelitian Bengkulu ini sangat penting untuk Internasional, karena data-data ini akan dikirim ke Internasional. Sedangkan manfaat bagi Bengkulu bisa memberikan informasi yang bermanfaat untuk menjelaskan anomali cuaca dan iklim di benua maritim Indonesia dan bisa dijadikan pedoman bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membantu program pertanian, transportasi laut, udara dan lainnya,\" ungkap Fadli.
Sementara itu, Direkctor of Departemnt of Cuopled Ocean Atmosfhere Land Processes Research JAmstec, Dr Kunio Yoneyama menyebutkan, untuk penelitian yang lebih besar akan dilaksanakan di Bengkulu selama 2 tahun yang dimulai Juli 2017-Juli 2019 mendatang. Hanya saja penelitian itu bukan hanya dilakukan di Bengkulu, tapi juga daerah lainnya sebanyak 20 negara. Tujuannya sama untuk mengetahui atmosfer interaksi angin dan cuaca.
Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Ir Sorjum Ahyan ST MT mengutarakannya, dengan ditetapkannya Provinsi Bengkulu sebagai pilot project penelitian tersebut memberikan keberkahan tersendiri bagi Bengkulu. Selain akan bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat khususnya dibidang pertanian, kelautan, sektor transportasi udara dan kemaritiman, juga sebagai ajang mempromosikan potensi wisata yang ada di daerah ini. \"Ini suatu kebanggaan bagi kita semuanya, karena dari Bengkulu untuk dunia,\" singkatnya. (400)