KKT Resmi Dibubarkan

Sabtu 14-11-2015,10:12 WIB

BENGKULU, BE - Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) Bencoolen yang merupakan organisasi penyelengara tabot, resmi dibubarkan. Pembubaran ini terhitung mulai tanggal 11 November 2015 lalu tepatnya pada pukul 11.33 WIB, yang telah disepakati dan ditandatangani oleh 36 orang keanggotaannya secara tertulis. Hal ini sampaikan Mantan Sekretaris Umum KKT, Heryandi Amin kepada BE, kemarin.

\"Keputusan ini berdasarkan kesepakatan bersama antar pembuat tabot sakral dan pembuat tabot pembangunan. Dan setelah pembubaran ini, baik pihak tabot sakral dan pembuat tabot pembangunan tidak ada hubungan dalam organisasi lagi,\" kata Heryandi.

Lanjut Heryandi, alasan pembubaran organisasi KKT tersebut, didasari dari tidak adanya lagi komitmen yang terjalin dalam keanggotaan, dan banyak sekali ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. Seperti diantaranya, ketika prosesi malam tabot besanding, sebab tabot pembangunan telah melanggar karena melakukan arak gedang di malam tanggal 9 Muharam. Sedangkan berdasarkan ketentuan tabot besanding/arak gedang pada pada malam 10 Muharam. Selain itu, Heryandi juga menerangkan bawasannya dari segi pembagian anggaran juga mempengaruhi, dimana tabot bangunan selalu menginginkan anggaran yang sama dengan tabot sakral sedangkan sakral membutuhkan anggaran yang lebih besar.

\"Untuk pembuatan tabot sakral, itu dibutuhkan dana yang sangat besar, setiap kegiatan sakral/ritual itu sudah dimulai sebelum tanggal 1 Muharam, kita sudah melakukan kegiatan doa disitu, sampai 3 hari setelah 10 Muharam. Sedangkan tabot bangunan mereka bisa menggunakan tabot yang kemarin, tapi sakral itu harus dibuat dari nol,\" terangnya.

Perlu diketahui bawasannya, jumlah tabot tersebut terbagi dari 3 bagian dari 33 tabot yakni, Imam 9 dan 8 Bangsal atau yang disebut 17 sakral, sedangkan sebanyak 16 merupakan tabot bangunan yang merupakan pengikut KKT. Maka, dari beberapa faktor pelanggaran yang terjadi tersebut, pihaknya melihat tidak ada lagi keseimbangan yang berlandaskan aturan. Sehingga pihaknya memutuskan untuk tetap mengadakan tabot 17 sakral pada tahun depan.

\"Kita sudah melakukan koordinasi berjalan dengan dinas Pariwisata, tapi kita tetap buat tabot tahun depan tapi hanya yang 17 sakral itu saja, yang pasti 17 tabot sakral ada pada waktu malam bersanding malam 10 Muharam, sebelum 10 Muharam tidak ada tabot bersanding,\" jelasnya. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait