Gara-gara Ayam, Kakak Dikeroyok Sampai Tewas

LEMBAK, BE - Warga Desa Priang Kecamatan Sindang Beliti Ilir ( SBI) Rejang Lebong, kemarin  (9/11) sekitar pukul 14.00 WIB mendadak geger. Pasalnya warga setempat bernama Jumasa Bin Jailani (40) ditemukan tewas bersimbah darah. Ironisnya, korban dibunuh dua adiknya sendiri. Penyebabnya pun sepele. Ketersinggungan soal ayam korban yang masuk ke rumah sang adik. Data yang dihimpun Bengkulu Ekspress di lapangan menyebutkan korban pertama kali ditemukan sang istri saat keluar rumah. Saat itu sang istri melihat korban meregang nyawa di dekat dua pelaku yang tak lain adik korban AK (37) dan Mu (35) sambil memegang pisau. Perkelahian dua lawan satu hingga menewaskan korban jiwa dipicu ayam milik korban masuk ke dalam rumah milik AK. Saat itu AK mengusir ayam korban yang masuk ke rumahnya. Mendapati itu, korban tak senang ayamnya diusir pelaku hingga membuatnya naik pitam. Kontan saja AK tersinggung sehingga duel pun terjadi. Di tengah perkelahian tersebut adik korban Mu melihat perkelahian tersebut. Mirisnya, Mu bukannya melerai justru ikut membantu is AK mengeroyok hingga korban mengalami banyak luka robek hingga menghembuskan nafas terakhirnya di depan rumah AK. Kapolres RL AKBP Dirmanto SH Sik melalui Kapolsek Kota Padang Iptu Heri Saputra mengatakan membenarkan adanya kejadian tersebut.\"RIbut satu keluarga itu dipicu masalah ayam. Ayam korban masuk ke rumah pelaku. Melihat ayamnya diusir korban marah hingga terjadi duel dengan pelaku ,\" jelas Heri . Dari perkelahian itu korban mengaalami luka lengan kiri, panjang 3,5 cm, siku pergelangan tangan ,lengan bawah ,di bawah  ketiak kiri, luka robek pinggang kiri, paha kiri, betis bagian dalam, telunjuk kiri jari, kaki kiri.\"Banyak sekali luka yang dialami korban ,\" jelas Kapolsek saat diwawancarai BE di ruang kerjanya . Mendapat informasi peristiwa berdarah, pihaknya langsung turun ke lokasi dan meringkus kedua pelaku di desa setempat. \"Saat ini kedua pelaku sudah kita amankan di Polsek Kota Padang guna penyelidikan lebih lanjut,\" ungkap Heri .(222)