BENGKULU, BE – Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamuddin yang juga Calon Gubernur Bengkulu diberikan gelar dari Kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat, karena pengabdiannya untuk masyarakat yang sudah lama dirasakan juga khususnya bagi masyarakat Minang yang ada di Bengkulu, juga dikarenakan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Ia diberikan gelar Tumenggung Maharaja Sakti yang memiliki arti sangat mulia, yakni Tuanku adalah panggilan seorang raja yang berkuasa, sementara Tumenggung adalah orang yang memerintah, sedangkan Maharaja Sakti memiliki arti raja dari segala raja yang memiliki kesaktian.
“Kami tidak sembarangan memberikan gelar ini, ada rapat pemangku dan pengurus kerajaan yang terdiri dari 110 pemangku adat di alam Minangkabau, sehingga diputuskan untuk memberikan gelar kepada Sultan B Najamuddin karena pengabdiannya selama ini,” kata Raja Pagaruyung, Sutan Muhammad Taufik Thaib Tuanku
Mudo Mangkuto Alam dalam titahnya penganugerahan gelar kehormatan kepada Sultan, Sabtu alam (24/10).
Menurut Sutan, pemberian gelar kepada Sultan bukan sembarangan memberikan, karena didalam gelar raja tersebut mengandung makna yakni untuk bertingkah dan bertindak sesuai dengan gelar yang disandang.
“Ada empat makna yang terkandung didalam pemberian gelar tersebut, pertama, pandanglah gelar tersebut sebagai amanah, kedua, gunakanlah ilmu padi semakin tinggi semakin merunduk dan selalu bersama rakyat, ketiga, iringi lah setiap langkah dengan niat tulus ikhlas untuk berbuat demi untuk kemajuan bersama dan yang ke empat adalah jangan terlalu lama membujang karena seorang raja harus didampingi permaisuri,” pesannya.
Selain itu Sultan juga mendapatkan Gelar dan diangkat sebagai salah seorang pengurus dari Yayasan Raja Nusantara sebagai Panglima Daerah Adat Nusantara Wilayah Bengkulu dan dipundaknya dibebankan untuk membuat acara yang berkaitan dengan adat dan budaya bangsa khususnya untuk kerajaan nusantara.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamuddin yang telah menyandang gelar Sultan Tumenggung Maharaja Sakti, mengatakan jika dirinya sangat bahagia dengan pemberian gelar itu, hanya saja ia mengaku dengan mendapatkan gelar raja ini mendapatkan beban dan tanggung jawab yang lebih besar pula.
“Saya bangga dan sekaligus menjadi beban dipundak saya karena saya wajib untuk menjalankan titah raja,” jelasnya.
Disisi lain, penganuragerahan gelar raja kepada sultan juga dihadiri oleh raja-raja nusantara dengan berbagai macam baju kebesaranya, misalnya Sultan Banten dan Sutan Bangsa dan raja-raja lainnya.
“Saya berkomitmen untuk menjalankan titah baginda raja ini dan saya siap bekerja untuk rakyat dan saya berkomitmen untuk bekerja ikhlas, bekerja cerdas dan bekerja tuntas,” tambah Sultan.
Selain itu, Sultan juga menjanjikan kepada masyarakat Minang yang ada di Provinsi Bengkulu bila dirinya terpilih menjadi Gubernur Bengkulu akan membangun balai pertemuan yang bisa diperuntukkan bagi orang Minang yang ada di Bengkulu.
“Jika saya terpilih saya akan membangun balai pertemuan yang nantinya bisa digunakan oleh seluruh orang Minang di Bengkulu bagi yang ingin menggelar rapat, acara pertemuan dan acara pernikahan dan bagi yang tidak mampu akan digeratiskan, dan ini saya kira menjawab permasalahan yang ada selama ini yang banyak dihadapi mayarakat Minang,” janjinya.
\"Secara umum tanggung jawab yang ada dipundak seorang raja dan seoarang Gubernur adalah bagaimana berpikir untuk kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Saya bertanggung jawab untuk kemajuan Bengkulu dan kemajuan semuanya,” imbuhnya. (400)