CURUP, BE - Dampak dari kemarau panjang yang melanda Kabupaten Rejang Lebong selama beberapa bulan terakhir membuat sejumlah sawah di Kecamatan Curup Utara mengalami kekeringan dan gagal panen. Sawah yang mengalami kekeringan dan gagal panen tersebut berada di dua desa yaitu di Desa Batu Panco dan Desa Perbo Kecamatan Curup Utara. Selain batang padi yang mengering tanah sawah pun mengering dan pecah-pecah.
Menurut Zainul (47), petani Desa Batu Panco, kekeringan yang terjadi tersebut lantaran tidak pernahnya turunnya hujan di kawasan tersebut. Padahal menurutnya, padi yang ia tanam di lahan seluas satu hektar tidak membutuhkan terlalu banyak air lagi.
\"Kalau ada hujan sebentar saja pasti bisa panen, namun hujan tidak pernah turun sehingga menjadi hingga tanahnya pecah-pecah seperti ini,\" ungkap Zainul. Keringnya area persawahan di kawasan tersebut menurut Zainul, saat usia padinya memasuki bulan ketiga. Pada masa-masa itu padi tidak terlalu banyak membutuhkan air.
Sebelum itu menurut Zainul, area pesawahan dikawasan tersebut masih mendapat suplai dari irigasi Musi Kejalo. Namun karena termen untuk wilayah tersebut sudah habis sehingga suplai air sudah selesai.
\"Kekeringan ini baru pertama kali terjadi, karena kami sudah puluhan tahun tinggal dan menanam padi, bahkan sumur kami juga airnya tinggal sedikit lagi,\" jelas Zainul Akibat kejadian tersebut, Zainul mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, karena tidak ada satupun padi jenis IR yang ia tanam tersebut bisa dipanen. Terlabih lagi menurutnya ia bersama keluarganya menggantungkan hidup dari menggarap sawah yang ia miliki tersebut.
\"Kita berharap ada perhatian dari dinas terkait, terlebih lagi kami menggantungkan hidup dari sawah ini, dengan kekeringan ini juga kami tidak bisa menanam tanaman lain,\" papar Zainul. (251)