KOTA MANNA, BE – Kabid Permasalahan Ketahanan Ekonomi dan Strategis daerah, Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Miftarul I’lmi mengingatkan semua warga Bengkulu Selatan (BS), agar mewasdapai adanya warga baru di daerahnya.
Pasalnya, warga baru tersebut, bisa saja sebagai anggota teroris yang menyusup, atau juga provokator yang sengaja ingin membuat kegaduhan dalam masyarakat.
Terlebih lagi saat ini menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, yang bisa dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk membuat kekacauan pada Pilkada di provinsi Bengkulu.
“Jika ada warga baru masuk, patut dicurigai, sebab bisa jadi membawa misi baru,” katanya saat menjadi nara sumber dalam acara Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) di hadapan para tokoh masyarakat tokoh agama serta perwakilan organisasi kepemudaan BS, di Aula Kejaksaan Negeri Manna, kemarin (18/9).
Menurutnya, hal itu berdasarkan dari pengalaman selama ini, sering para anggota teroris masuk ke pemukiman masyarakat muslim yang taat. Lalu membaur aktif di tengah-tengah masyarakat dengan mengikuti semua kegiatan mulai dari kegiaan sosial hingga selalu aktif di tempat ibadah. Namun tiba-tiba diketahui merupakan anggota teroris.
“Bukan tidak boleh orang luar masuk ke daerah kita, namun jika ada yang mencurigakan, koordinasikan ke pemerintahan setempat dan aparat keamanan, sehingga jika nanti ada penyusup yang ingin mengacaukan pilkada atau daerah, dapat diantisipasi sejak dini,” ujarnya yang didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi, Prof Dr H Rohimin SH, dari Mapolda Bengkulu, AKBP Puji Saputro serta Wakil Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Heru Subekti SH MH.(369)