BENGKULU, BE - Musim kemarau yang masih melanda Kota Bengkulu, telah banyak menimbulkan kerugian, terutama di sektor pertanian. Selain mengalami kekeringan, para petani juga harus dirugikan dengan banyaknya hama tikus dan hama wereng yang merupakan dampak dari musim kemarau tersebut. Sehingga dalam hal ini, Dinas Pertanian Kota mengkoordinasikan ke Dinas Pertanian Provinsi untuk memberikan bantuan dalam upaya pengcegahan hama, dengan melakukan sosialisasi dan pemberian 600 buah racun tikus. Dalam rangka Gerakan Spot Stop Pengendalian OPT padi di Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, kemarin (11/8).
Kepala Dinas Pertanian Kota, Matriani Amran, mengatakan, dalam hal ini pihaknya berupaya dengan bekerjasama dengan pertanian provinsi, karena banyaknya serangan dari hama tikus dan hama wereng, dengan cara turun langsung untuk memberikan bantuan racun tikus.
\"Nanti kita akan lihat ke lapangan ada berapa titik yang menjadi pusat terserangnya hama yang paling banyak tersebut. Dan juga hal ini sebagai pencegahan agar tidak tersalur ke sawah-sawah lain,\" kata Matriani kepada BE kemarin.
Berdasarkan pantauan BE, kawasan persawahan di Kelurahan Semarang tersebut, memiliki 5 kelompok petani yang terdari dari 30an orang/per kelompok. Dalam kegiatan tersebut para petani menyampaikan titik lokasi hama tikus tersebut berjumlah ratusan lubang, yang telah ditandai oleh para petani menggunakan bendera putih. Dan setelah dilakukannya sosialisasi, para petani di berikan bantuan berupa racun untuk walang sangit sebanyak 2 box yang berisi sebanyak 24 liter, kemudian racun tikus sebanyak 600 buah.
Ketua Gapoktan Semarang Makmur, Ujang, menuturkan bahwa timbulnya hama ini karena pasokan air dalam menggarap sawah ini kurang, dan juga hama walang sangit dan tikus ini dipengaruhi juga oleh cuaca.
\"Kalau nanti sudah turun hujan lagi, air di danau dendam itukan akan naik lagi dan bisa mengalir ke sawah kami, maka hama itu akan berkurang, karena kalau kemarau ini penyakit hama tikus dengan walang sangit ini memang banyak sekali,\" beber Ujang.
Disamping itu, Firdaus (64) salah satu petani mengharapkan agar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan mesin pompa air agar musim kemarau yang berkepanjangan ini tidak terlalu menyulitkan para petani. Ditambah lagi dengan banyaknnya hama yang timbul akibat musim kemarau ini.
\"Kondisi sawah kami sekarang rusak karena cukup kering, sudah itu dimakan tikus jadi tidak bisa ngerumputnya. Harapan kami agar diusahakan juga mesin pompa, kalau dari pertanian kayaknya baru inilah mau membantu,\" tukas Firdaus. (805)