JAKARTA,BE- Pemerintah terus melakukan percepatan terhadap konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Di antaranya, mendorong 10.000 mobil baru pakai gas, pembangunan SPBG hingga mini LNG plant, dan LCNG station.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengaku, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan PT Toyota terkait penggunaan BBG untuk kendaraan baru. Rencananya, sekitar 10.000 kendaraan baru tersebut sudah menggunakan BBG pada tahun depan.
Menurut Wiratmaja, regulasinya juga tengah dipersiapkan, termasuk juga insentif yang diminta pengusaha. \"Regulasinya cukup banyak. Salah satunya yang diminta produsen mobil adalah adanya insentif khusus. Kalau tidak ada insentif, harga (mobil berbahan bakar gas) lebih mahal. Harganya jadi kurang kompetitif,\" ujarnya di Gedung Migas, Jakarta, Senin (10/8).
Dijelaskannya, untuk memproduksi kendaraan baru berbahan bakar gas secara massal dibutuhkan waktu sekitar satu tahun. Namun saat ini perlu memperkenalkan kendaraan ini kepada masyarakat, akan diproduksi purwarupanya terlebih dahulu.
\"Kita dorong kendaraan baru menggunakan gas, sudah built-in dari pabrik. Orang yang menggunakan (built-in) rasa amannya lebih tinggi. Garansinya juga tidak hilang,\" paparnya.
Selain itu, lanjut Wiratmaja, dengan mesin yang sudah didesain untuk menggunakan bahan bakar gas dari pabrik, bagasi kendaraan masih tetap luas meski ada tabung gas. \"Tabungnya jauh di dalam sehingga bagasinya masih full bisa dipakai,\" tambahnya.
Disamping itu, guna mendukung penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi, pada tahun ini pemerintah akan membangun 22 SPBG, 6 gas transport module (GTM) dan jaringan pipa distribusi senilai Rp 1,912 triliun. Dari 22 SPBG tersebut, sebanyak 4 di antaranya masih terkendala masalah lahan. Selain pembangunan SPBG dengan dana APBN yang akan dilaksanakan oleh PT Pertamina, PT PGN juga akan membangun 16 SPBG.
Wiratmaja menambahkan, pembangunan fasilitas tersebut difokuskan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok (Jabodetabek), dan Semarang, Jawa Tengah. Untuk di Jakarta pembangunan SPBG dikonsentrasikan pada jalur Trans Jakarta.
\"Akan meng-cover semua jalur Trans Jakarta, di mana ada Trans Jakarta dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), juga titik lebih merata. Akhir tahun ini kami secara masif menginformasikan ke masyarakat lokasi SPBG,\" bebernya.
Proyek infrastruktur lainnya adalah pembangunan mini LNG plant dan LCNG station sebagai pendukung penggunaan bahan bakar gas untuk kapal laut dan truk.(wmc)