Bando Legowo, PAN Dituding ‘Berskenario’

Rabu 29-07-2015,09:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Juru Bicara Tim Pemenangan Bando Amin C Kader dan Okto Brawijaya Trisakti, Muhamed Teguh A Roni mengatakan bahwa Bando Amin menerima keputusan partai yang mengusungnya untuk mengikuti Pilgub Bengkulu. Bando pun sangat menyayangkan keputusan para pengurus parati politik, karena ia sudah menyiapkan berbagai terobosan dan program untuk membangun Bengkulu. Namun disisi lain Bando juga tidak bisa memaksanakan kehendak, karena keputusan partai ada di tangan pengurusnya. \"Pak Bando Amin menyampaikan permohonan maafnya kepada semua masyarakat Provinsi Bengkulu, karena beliau tidak bisa  mendaftar ke KPU karena tidak mendapatkan partai,\" kata Teguh A Roni kepada BE, kemarin. Setelah gagal maju, Teguh pun mengaku Bando akan memberikan dukungan kepada Sultan-Mujiono. Karena keduanya merupakan putra asli Bengkulu yang dinilai cakap dan mampu untuk membangun Bengkulu. \"Sinyalnya akan mendukung Sultan-Mujiono, tapi belum disampaikan langsung oleh Pak Bando,\" tukasnya. Sementara itu Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPP-DPW PAN) dituding berkhianat terhadap bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Imron Rosyadi dan Dian A Syahroza. Sebab, pada detik-detik terakhir penentuan  pasangan calon gubernur, PAN malah berpaling dari Imron Rosyadi dan malah memberikan dukungannya kepada Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah. Akibatnya, Imron dan Dian pun gagal mendaftarkan diri ke KPU, karena tidak mendapatkan partai yang mengusungnya. Kenyataan ini sangat disesalkan Imron, karena sebelumnya Imron sudah mendapatkan surat tugas dari DPP yang berisi bahwa PAN sudah memberikan dukungannya, namun Imron-Dian diminta untuk mencari partai koalisi. Hal ini dikarenakan PAN hanya memiliki 5 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu sehingga belum bisa mengusung calon sendirian. \"Sebelumnya PAN sudah final memberikan dukungannya kepada Pak Imron, bahkan PAN juga sudah memberikan surat tugas untuk mencari partai lain sebagai tambahannya. Setelah mendapatkan surat tugas itu, Pak Imron langsung bergerak mencari partai koalisi dan berhasil mendapatkan Partai Golkar. Namun beberapa hari menjelang pendaftaran, PAN malah berkhianat dan memilih memberikan dukungannya kepada kandidat lain,\" ungkap Ketua Tim Pemenangan Imron Rosyadi, Ahmad Firmadi kepada BE, kemarin (28/7). Namun setelah Imron mengantongi dukungan dari Golkar, PAN secara diam-diam malah meninggalkannya. Akibatnya, Golkar pun urung memberikan dukungan, juga beralih ke kandidat lain. \"Kalau PAN tidak berkhianat seperti ini, Pak Imron dipastikan akan mendaftar di hari terakhir ini,\" terangnya. Tidak hanya sebatas berkhianat, Ahmad Firmadi juga menuding bahwa PAN sudah membuat skenario yang sangat buruk, yakni menggagalkan Imron maju sebagai kandidat calon gubernur. Upaya penggagalan itupun jelas terlihat, yakni dengan memberikan harapan palsu dan menjanjikan kepastian. Namun disaat Imron termakan harapan palsu tersebut, PAN tiba-tiba membatalkannya. \"Walaupun menerima perlakukan yang tidak mengenakkan ini, Pak Imron tidak akan melakukan upaya hukum seperti menggugat atau upaya lainnya. Beliau akan fokus menjalankan tugasnya sebagai Bupati Bengkulu Utara hingga Februari 2016 besok,\" pungkasnya. Dikonfirmasi, Wakil Ketua DPP PAN, H Yandri Susanto SP saat dihubungi BE kemarin membantah tudingan tersebut. Menurutnya, pada awalnya PAN memang berniat mengusung Imron Rosyadi, namun setelah ditugaskan untuk mencari partai lain, Imron tidak mampu mendapatkannya sehingga membuat PAN mengalihkan dukungannya. \"Sebenarnya dalam politik hal seperti itu biasa terjadi, namanya juga politik yang bisa berubah dalam hitungan menit. Jadi tidak benar kalau PAN dikatakan berhianat, justri Imron sendiri tidak berhasil mendapatkan partai lain,\" bantah Yandri. Selain Imron tidak mendapatkan partai lain, Yandri juga menegaskan bahwa banyak pertimbangan pihaknya sebelum memutuskan siapa yang akan diusung. Salah satunya adalah hasil survei yang memperlihatkan kemungkinan menang seorang kandidat. Dari hasil survei pihaknya melihat bahwa peluang Ridwan Mukti untuk mendulang kemenangan jauh lebih besar ketimbang Imron Rosyadi. \"Partai mana yang mau mengusung calon kalah, pasti semuanya mau menang. Berdasrkan hasil survei kami melihat peluang Ridwan Mukti lebih besar, maka kami putuskan dia sebagai cagub dari PAN bersama sejumlah partai lainnya,\" terang Anggota DPR RI ini. Namun demikian, lanjutnya, jika Imron berhasil menjalankan tugas yang diberikan yakni berhasil mendapatkan partai koalisi, DPP PAN sudah berkomitmen untuk mengusung Imron-Dian. Mengenai Imron mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari Golkar, Yandri mengaku dukungan Golkar tidak bisa dijadikan modal utama, karena partai tersebut masih dalam konflik kepengurusan. \"PAN sudah melalui prosedur yang benar, dan tidak bisa dikatakan berhianat bila PAN memberikan dukungannya kepada kandidat lain,\" pungkasnya.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait