Gas dari Sumur Bor Bisa Hidupkan Api

PINO RAYA, BE – Beberapa hari ini warga Desa Selali, Pino Raya dihebohkan dengan adanya sumur bor milik warga setempat yang menyemburkan api. Bahkan api yang keluar dari sumur bor ini mencapai ketinggian hingga 1 meter. Adapun sumur bur yang menarik perhatian warga ini milik Kapli (46), warga setempat. Menurut Kapli, sumur bor miliknya itu menyemburkan api mulai Kamis (25/6) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sumur bor tersebut  baru dibuat  oleh tukang sumur bor dari Kota Bengkulu satu minggu lalu. Sumur pertama dibor dengan kedalaman 75 meter. Namun, karena airnya masih kecil, Kapli meminta sumur itu kembali sekitar dibor sedalam 40 meter. Namun  pada pengeboran sumur sedalam 111 meter, penggali melakukan uji coba. Saat itu terdengar bunyi gemuruh suara air dalam pipa sumur bor. Namun saat itu air belum dinaikan ke permukaan, karena untuk memastikan seberapa besar air yang keluar dari sumur tersebut. Lalu keesokan harinya,  dilakukan uji coba, ternyata, tidak ada air yang keluar dari dalam sumur. Para penggali pun kesal, sebab pada saat pengujian sehari sebelumnya, mereka mendengarkan adanya suami gemuruh air. Dengan perasaan kesal, para penggali pun  mencabut pipa dan alat mesin dari dalam sumur yang sudah dibor. Lalu  para penggali  ini membakar pinggir sumur bor tersebut dengan menggunakan korek api. “Anehnya saat korek dihidupkan, dalam waktu seketika korek langsung disambar api dari dalam sumur hingga menyembur dengan ketinggian 1 meter,” cerita Kapli. Melihat api yang besar itu,  para penggali pun kaget, lalu api pun dipadamkan  dengan menggunakan  kain yang sudah dibasahi dengan air. Masih penasaran, kemudian dilakukan uji coba kedua, api pun kembali menyembur dari lobang sumur bor. Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,  Sumur bor tersebut di tutup dengan semen, kemudian dipasang selang kompor gas untuk mengangisipasi tekanan gas dalam sumur tersebut. Setelah kejadian itu, para penggali pun menghentikan pembuatan sumur bor di rumahnya. Merasa penasaran dengan  gas yang keluar dari sumur tersebut, Kapli pun memasangkan selang yang ada dalam sumur bor ke tungku kompor gas. Dirinya pun mencoba menghidupkan kompor gas. “Saat tombol pada kompor gas di ON kan, kemudian dipancing dengan menggunakan korek api, api pun hidup seperti kompor gas pada umumnya,” ujar Kapli. Dengan kejadian itu, sambung Kapli, dirinya pun mencoba menggunakan kompor gas dengan gas yang berasal dari dalam sumur bornya itu untuk memasak air dan merebus terlor, ternyata air mendidih dan telor pun matang. Hanya saja meskipun saat ini dirinya dapat memanfaatkan api dari sumur bor tersebut untuk memasak, dirinya tetap khawatir, takut api yang keluar membesar dan akhirnya membakar di sekitarnya. Oleh karena itu, Kapli berharap pemerintah dapat mengecek dan menelitinya, untuk mengetahui kandungan apa dalam sumurnya itu hingga menimbulkan api. “Kami berharap pihak terkait dapat mengeceknya, sebab kami khawatir dapat menjadi petaka bagi keluarga kami dan warga sekitar jika gas dalam sumur itu selalu aktif,” harap Kapli. (369)