BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd menghadiri launcing Program Transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi bank yang kompetitif, kuat dan kontributif bagi pembangunan daerah di Istana Negara Jakarta, kemarin (26/5).
Kegiatan tersebut di selenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) difasilitasi Mendagri dan dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Ikut hadir dalam kegiatann tersebut Komisaris dan Direktur BPD se-Indonesia, Ketua DPRD Provinsi se-Indonesia dan ketua komisi C DPRD provinsi se-Indonesia.
Sedangkan dari Bengkulu ikut hadir Ketua DPRD Provinsi, Ikhsan Fajri SSos dan Irwan Eriadi selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan ia meninginkan peran OJK mendukung pertumbuhan ekonomi nasiönal, dan menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan serta mewujudkan kemandirian finansial masyarakat. Selain itu, ia juga meminta OJK mendukung peningkatan pemerataan dalam pembangunan dengan pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM serta pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan di sektor jasa keuangan.
\"Pak Presiden juga meminta bagaimana caranya agar Bank Pembangunan Daerah (BPD), termasuk di Bengkulu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Karena BPD sendiri memiliki peran penting dalam peningkatan perekonomian tersebut,\" kata Gubernur Junaidi melalui pesan singkatnya yang diterima BE, sore kemarin.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan pengucapan atau ikrar komitmen bersama pemilik dan pengurus BPD seluruh Indonesia sesuai dengan peran dan tanggungjawabnya masing-masing. Komitmen itu, pertama, mewujudkan visi BPD menjadi bank yang berdaya saiang tinggi dan kuat serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan melalui program transformasi BPD yang baik.
Kedua, memastikan agar program transformasi ini terlaksana dengan efektif untuk mencapai tiga sasaran strategis, yakni meningkatkan daya saing, menguatkan ketahanan kelembagaan dan meningkatkan kontribusi BPD terhadap pembangunan daerah.
Ketiga, melaksanakan program transformasi dimaksud dengan membangun landasan yang kuat mencakup tata kelola menajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif, serta mengembangkan budaya kerja yang kuat \'one BPD\', Sumber Daya Manusia, infrastruktur dan pedoman kerja yang memadai.
Keempat, menyusun kebijakan pengembangan dan rencana kerja panjang untuk masing-masing BPD dan untuk pembentukan strategis grup oleh Asbanda yang berfungsi sebagai lokomotif program transformasi dan center of excelent bagi BPD ke depan.(400)