Narkoba Semakin Merajalela

Selasa 12-05-2015,10:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pencegahan dan tindakan untuk melawan Narkoba, harus dilakukan demi menyelamatkan anak bangsa.  Sebab, pemakaian dan pengunaan Narkoba di Bengkulu, semakin merajalela.  Hal ini disampaikan oleh Wakil Walikota Bengkulu, Ir Patriana Sosialinda dalam acara Cofffe Morning yang digelar kemarin (11/5) di ruang Wakil Walikota Bengkulu.  Undangan yang hadir antara lain dari BNN, BNK, Dinsos, WCC, PMI, MUI, Dinkes, para tokoh dan pihak-pihak terkait lainnya. Wawali, Patriana Sosialinda mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari pemerhati Narkoba di Bengkulu,  agar formulasi dan regulasi apa yang harus dilakukan ke depannya.  \"Kita memberdayakan semua lapisan dan instansi terkait untuk bekerjasama melakukan pemberantasan Narkoba,\" tutur Patriana. Kemudian disampaikannya, berdasarkan data secara nasional sudah sangat darurat sekali di tahun 2015 pengguna Narkoba sebanyak 4,5 juta jiwa yang perlu penanggulangan rehabilitasi sebanyak 75 persen didominasi kaum pria dan 25 persen para wanita. Selain itu  sudah banyak laporan bahwa anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang menggunakan lem Aibon dicampur dengan obat batuk jenis komik, padahal dari bahan tersebut juga termasuk zat adiktif yang tingkat bahaya sama dengan Narkoba karena selain merusak otak dan tubuh, juga menyebabkan kecanduan. \"Melihat kondisi di Kota Bengkulu saya sangat miris sekali terhadap anak usia dini yang terjerumus ke narkoba, sehingga saya mengharapkan agar pada orang tua untuk cerdas terhadap pergaulan anak,\" ungkapnya. Kemudian, Kepala Bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, Sutarno Utomo menambahkan, bahwa Badan Nakotika Nasional Provinsi Bengkulu sangat mendukung apapun yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota. \"Jika dari kesekian program yang telah ditentukan dan direncanakan tersebut tidak akan berguna tanpa adanya kerjasama yang baik, antara masyarakat, instansi dan orang tua,\" tambah Sutarno. Senada, Drs Bakhsir selaku Kepala Badan Narkotika Kota yang menyatakan, selama ini kegiatan hanya pencegahan yang dilakukan dengan sosialisasi dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Pada tahun 2014 sudah 120 tes urin yang dilakukan, untuk tahun 2015 telah ditingkatkan sebanyak 600 orang. \"Kami telah melakukan sosialisasi sekaligus tes urin keseluruh komponen masyarakat tanpa memandang jabatan, karena tidak menutup kemungkinan siapapun bisa terkena narkoba,\" pungkas Sutarno. Kemudian, Ketua MUI Kota Bengkulu, Rusdi Syam melihat bahaya narkoba ini berawal dari kebiasaan anak merokok, karena banyak anak SD, SMP, SMA yang ketika sepulang sekolah bebas merokok diluar menggunakan seragam sekolahnya dan hal ini diperlukan penanggung jawab. Sebab jika tidak dicegah maka penggunaan mereka akan meningkat ke bahan zat adiktif lainnya seperti narkoba. Sehingga perlunya dikeluarkan Peraturan Daerah tentang merokok ditempat umum. \"Kami meminta kepada Wawali untuk segera menginstruksikan kepada anak muda untuk memfungsikan mesjid, agar kami bisa mengaturnya,\" tanggap Rusdi. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin, untuk mengevaluasi, agar semua pihak instansi terkait bisa mengikuti dinamika perkembangan supaya terlihat progresnya yang menjadi ukuran untuk menentukan langkah yang tepat dan terarah. Hal ini menjadi harapan Wakil Walikota Patriana Sosialinda yang menginisiasi kegiatan diskusi di coffee morning ini. \"Nantinya kami akan merumuskan terlebih dahulu dari masukan yang telah diterima, namun kita akan mulai dari mana yang bisa kita mulai dengan mensinergikan semua pihak,\" tutup Patriana. (cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait