BENGKULU, BE - Kebijakan pendataan ulang terhadap 259 tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu, menimbulkan kecurigaan banyak pihak. Salah satunya datang dari anggota DPRD Kota Bengkulu. Anggota dewan menilai, seleksi ulang tersebut sarat dengan kepentingan. Terlebih sejak kepemimpinan H Chalik Effendi (Alm) dan H Ahmad Kanedi belum ada penyeleksian ulang terhadap tenaga honorer yang mengabdi di Pemkot. \"Ya kita pertanyakan atas dasar apa Penjabat Walikota mengambil kebijakan menyeleksi ulang tenaga honrer itu. Jangan-jangan ada misi khusus seperti meminta upeti atau sejenisnya kepada honorer itu,\" kata Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales SH MH, kemarin. Selain diduga meminta upeti kepada tenaga honorer, juga muncul dugaan bahwa Penjabat Walikota ingin menggeser para honorer yang lama dan menggantikannya dengan yang baru. Hal ini bisa saja terjadi, mengingat diketahui sejak lama bahwa Penjabat Walikota berseberangan dengan mantan Walikota H Ahmad Kanedi yang dibuktikan dengan digeserkannya loyalitas H Ahmad Kanedi dari jabatan strategis pada H-1 pencoblosan Pilwakot putaran II lalu. \"Bisa saja asumsi politiknya seperti itu, tapi kita belum bisa memastikannya,\" ujar anggota dewan yang akrab dengan media ini. Honorer Dikumpulkan Sebelumnya, sekitar pukul 08.00 WIB kemarin, ratusan honorer di lingkungan sekretariat Pemda kota dikumpulkan di gedung C Pemkot. Pertemuan antara pihak Pemkot dengan para honorer ini dipimpin oleh Asisten 3, Drs Hilman Fuadi, Kepala BKD Drs Bujang HR dan Kabag Keuangan Pemkot. Dalam kesempatan itu, para honorer ini dipanggil satu persatu oleh Asisten 3 sembari menyebutkan tempat honorer itu bertugas. Dikonfirmasi, Asisten 3 Hilman Fuadi tidak menampik adanya rencana menggantikan honorer yang sudah mengabdi sekian tahun itu dengan orang-orang baru. \"Saat ini semua tenaga honorer yang gajinya bersumber dari APBD dari pos belanja rutin pemkot akan kita evaluasi sebelum menerbitkan Surat Perintah Tugas (SPT) yang baru,\" aku Hilman. Ia mengungkapkan jika saat evaluasi tersebut ditemukan ada honorer yang tidak memenuhi kriteria, seperti administrasinya kurang, sering tidak masuk, dan lainnya. Maka tidak menutup kemungkinan akan diberhentikan dan merekrut tenaga honorer yang baru. \"Bagi yang lengkap adimistrasinya maka langsung kita perpanjang SPT-nya, namun bagi yang tidak lengkap kan kita berhentikan,\" ujarnya. Untuk merekrut tenaga honorer yang baru, mantan Kadis Pertamanan dan Kebersihan ini mengaku akan dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan calon tenaga honorer tersebut. \"Nanti formulanya di buat oleh BKD, dan bila keadaan keuang Pemkot memungkinkan untuk merekrut yang baru. Bila keuangan tidak menungkinkan, maka bisa saja hanya terjadi pengurangan,\" bebernya. Lainnya hal dengan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kota Bengkulu, Drs Bujang HR. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan pemangkasan terkhusus bagi honorer yang hanya tidak aktif saja, sedangkan bagi yang masih aktif maka akan diperpanjang SPT-nya. \"Bukan menggantikan dengan yang baru, tapi kita hanya memangkas yang tidak aktif karena dianggap membebani APBD, sedangkan orangnya sudah tidak ada lagi,\" ujarnya. Hari ini (5/1) rencananya pemanggilan terhadap para honorer yang bertugas di Dinas, Kecamatan dan keluarahan se-Kota Bengkulu. Karena kemarin (4/1) hanya khusus untuk honorer di lingkungan Setda kota. \"Besok (hari ini, red) jadwal pemanggilan terhadap honorer yang berada di berbagai SKPD yang pengangkatannya berdasarkan SK Walikota. Sedangkan bagi honorer yang menggunakan SK Kepala SKPD masing-masing, kami hanya meminta untuk segara dievaluasi oleh Kadis-nya,\" tutup Bujang. (400)
Data Ulang Honorer Dicurigai
Sabtu 05-01-2013,08:55 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :