BENGKULU, BE - Gerakan Pungut Sampah (GSP) di Pantai Panjang Bengkulu kembali berlanjut, Jumat (13/3) kemarin. Ribuan manusia dari berbagai kalangan, seperti anggota TNI-Polri, PNS di lingkungan pemerintah provinsi dan kota, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), wartawan, mahasiswa dan masyarakat umum tumpah ruah memungut sampah bersama.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB ini dipusatkan di depan lapangan Sport Center Pantai Panjang dan dalam tempo kurang dari 1 jam semua kondisi pantai yang sebelumnya dipenuh sampah pun kembali bersih tanpa sampah.
Hadir dalam kegiatan itu, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs HM Ghufron MM MSI, Danrem 041 Gamas Kolonel Inf Fajar Budiman SIP, Wakapolda Kombes Pol Drs Adnas, Walikota Helmi Hasan, Wakil Walikota Ir Patriana Solialinda, Danlanal Letkol Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo SE, Dirut RB Media Group HM Muslimin SH MH, Ketua PWI Bengkulu yang juga GM Bengkulu Ekspress, Sukatno SPd MSi, GM RBTV Dedi Wahyudi dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Sebelum kegiatan bersih pantai dimulai, dalam sambutannya, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs HM Ghufron MM MSi mengatakan Pantai Panjang Bengkulu adalah kawasan wisata yang bernilai tinggi, karena memiliki pasir yang halus dan pemandangan yang indah. Sehingga tidak hanya akan menarik perhatian wisatan dalam negeri, namun juga mancanegara.
Menurut Kapolda, setidaknya ada 7 pesona yang harus dihadirkan di Pantai Panjang tersebut, yakni keamanan, kebersihan dari kemaksiatan, ketertiban, bersih dari sampah, keramahan, kesejukan dan kenangan.
\"Bersih dari sampah itu sangat penting, jangan sampai pantai panjang yang dijadikan ikon Provinsi Bengkulu ini terkesan kotor. Selain itu, kita juga harus menunjukkan keramahan dan keamana, sehingga tidak ada pemerasan dan kriminalitas yang terjadi dikawasan ini,\" terangnya.
Ia pun menginginkan agar herakan pungut sampah tersebut dilakukan secara konsisten dan terus menerus, sehingga Pantai Panjang benar-benar bersih.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu UMB, Ahmad Dasan SH MA mengatakan, pihaknya sebagai akademisi sangat mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Karena selain dijadikan sebagai ajang kebersamaan, juga sebagai ibadah membersihkan tempat umum secara bersama-sama.
\"Civitas akademika Universitas Bengkulu menyambut baik kegiatan ini, dan berharap dengan adanya kegiatan ini menjadi pantai kita bersih dan semakin menarik pencinta pariwasata,\" ujarnya.
Dibagian lain, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah berkomitmen bahwa kegiatan bersih pantai tersebut akan dilakukan berkelanjutan bahkan dalam waktu dekat ini ia akan berkoordinasi dengan pedagang di sepanjang pantai tersebut agar ikut memilihara kebersihan pantai.
\"Selain itu kita secara bergotong royong pada Jumat bersih, kita juga akan meminta kesadaran dari pedagang. Karena percuma kita bersihkan, setelah itu pedagang membiarkan sampah dagangannya berserakan,\" kata Junaidi.
Pendapat berbeda disampaikan Wakil Gubernur Sultan B Najamudin. Menurutnya, sebaiknya pengelolaan pantai tersebut diserahkan kepada UPTD khusus yang bertanggungjawab penuh menjaga kebersihan dan mengelola pantai tersebut. Sebab, jika kebersihannya hanya mengandalkan gotong royong setiap hari Jumat, maka kebersihan akan sulit didapat. Mengingat kesadaran masyarakat Bengkulu akan menjaga kebersihan masih sangat kurang.
\"Lebih baik tugaskan UPTD khusus untuk mengelola pantai ini, mereka diberikan tanggungjawab penuh menjaga kebersihannnya. Itu lebih efektif jika menginginkan pantai kita ini bersih setiap hari,\" terangnya.
Namun sebelum itu ia menginginkan adanya duduk bersama antara Pemerintah Provinsi dengan Pemda Kota Bengkulu guna membahas otoritas pengelolaan. Karena sejak beberapa waktu hingga saat ini pantai tersebut dikelola Pemkot, namun tidak menunjukkan perkembangannya.
\"Saya sampaikan kepada Ibu Wakil Walikota, kita harus duduk bersama untuk membahas beberapa hal, seperti tentang otoritas. Sekarang kan pengelolaannya dilakukan Pemkot, tapi aset pemprov juga banyak di sini. Selain itu regulasinya juga belum jelas, akhirnya tidak ada badan pengelola yang betul bertanggungjawab,\" paparnya.
Diakui Sultan, jika mengelola pantai itu hanya mengharapkan retribusi dari parkir, maka terlalu kecil dan tidak terlalu berpengaruh terhadap pembangunan, namun yang diharapkan adalah masuknya investor sehingga membuat pantai itu menjadi tempat wisata yang bernilai tinggi.(400)