Jembatan Lemeu dan Tik Sirong Tak Dianggarkan

Jumat 13-02-2015,14:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI,BE - Ditahun 2015 ini, ternyata Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lebong tidak ada anggaran untuk perbaikan jembatan di Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya yang rusak akibat hantaman banjir setiap kali hujan deras. Begitu juga dengan jembatan Tik Sirong yang saat ini juga rusak. Anggaran yang selama ini informasinya sudah masuk dalam APBD tahun 2015 ternyata angarannya dicoret. Kondisi jembatan penghubung antara Kelurahan Topos dengan Desa Tik Sirong di Kecamatan Topos sudah sangat memperihatinkan. Bahkan jembatan sepanjang lebih kurang 8 meter tersebut saat ini tidak lagi memiliki pembatas dikiri kanan jembatan. Namun, pembanguan jembatan tersebut tidak bisa dilakukan ditahun 2015 ini karena anggaran pembanguan Jembatan Tersebut diduga dicoret oleh DPRD Lebong sebelum Pengesahan APBD 2015. Diungkapkan oleh Kepala Desa Tik Sirong Busroni, sebelum dilakukan pengesahan APBD tahun 2015, ia sudah menyampaikan kondisi tersebut ke Dinas PU Lebong dan Dinas PU Lebong sudah memasukkan anggaran ke RAPBD tahun 2015 Rp 1,8 miliar, namun setelah pengesahan APBD, saat kepala Desa Tik Sirong mendatangi Dinas PU Lebong mempertanyakan rencana Pembanguan tersebut ternyata item anggarannya tidak ada di APBD Lebong. \"Sudah kita usulkan kemarin dan dinas PU juga sudah memasukkan dalam RAPBD, tetapi ketika kembali kita tanyakan tentang pelaksanaan pembangunan jembatan Tersebut ternyata tidak masuk dalam Anggaran tahun 2015, Informais yang kami ddapatkan ternyata usulan yang diajukan dalam APBD Lebong tersebut di coret oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lebong,\" jelas Busroni. Permasalahan tidak adanya anggaran pembanguan jembatan tersebut disampaikan langsung oleh masyarakat kepada Bupati pada saat mengjadiri kegiatan Musrembang di Kecamatan Topos, Kamis (12/2) kemarin dan Bupati bersama bersama kepala SKPD langsung meninjau jembatan tersebut. \"Saya baru tau kalau angggran untuk pembanguan jembatan ini tidak jadi dimasukan dalam APBD 2015. Saya juga sudah menayakan hal ini kepada PU dan benar bahwa anggaranya tidak masuk dalam APBD. Padahal kalau kita lihat di lokasi pembangun jembatan ini sangat penting secepatnbya di lakukan selain karena sudah rusak, Kita juga akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pembangunan jalan dari batas jembatan tersebut hingga ke desa Tik Siorng,\" kata Bupati. Bahkan Bupati menambahkan, ia di tahun 2015 ini telah mengajuaan anggaran untuk pembangunan jalan hotmix dari batas jembatan hingga ke batas Trans Tik Sirong, nominal bantuan yang di ajukan sebesar Rp 50 Miliar, namun dana tersebut tidak bisa digunakan untuk pembanguan jembatan tersebut. \"Kita cari solusinya agar pembangunan jembatan tersebut bisa dilakukan tahun ini, kalau tidak maka dana dari Pusat tersebut juga akan sulit terealisasi,\" kata Bupati. Terpisah, dikonfirmasi Kabid Bina Marga Dinas PU Lebong, Doni Swabuan ST yang ikut mendampingi bupati meninjau lokasi jembatan tersebut mengunkapkan bahwa Dinas PU pada tahun 2014 yang lalu sudah melakukan perencanan dan rencanaya di tahun 2015 akan dilakukan pembanguan,namun karena anggaran tidak ada maka pembangu tersebut tidak bisa di laksanakan. \"Kalau perencanaannya sudah ada, sebenarnya tinggal Realisaianya saja tahun ini, tapi tampaknay tidak bisa dilakukan,\" kata Doni. Doni menambahkan pihaknya ditahun 2015 in tetap mengupayakan pembanguan jembatan tersebut, dengan m,engajukan anggaran melalui APBD perubahan. \"Mungkin solusinya kita tunggu APBD Perubahan, nanti kita usulkan lagi Dananya,\" singkat Doni

Tik Sirong Tak Dianggarkan

Sama halnya dengan Jembatan Lemeu, jembatan Tik Sirong juga tak ada anggaran untuk dibangun, padahal jembatan ini kini rusak. Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lebong, Ferdinan Agustian ST kepada BE diruang kerjanya kemarin (12/2). \"Untuk tahun ini, belum ada anggaran di PU untuk perbaikan jembatan dan Pembanguan Bronjong di Desa Lemeu, Kita tidak bisa serta merta melakukan perbaikan kalau menggunakan Anggaran PU tetapi harus terlebih dahulu melalui proses peng anggaran. Meski demikian untuk pebaikan jembtan dan pembanguan Bronjong di Lemau ini bisa di lakukan melalui anggaran Tanggap Darudat yang ada di pemda Lebong. Agar Dana tersebut bisa di pergunakan maka harus ada Laporan bencan dari pihak Desa, kecamatan dan BPBD ke Pemda Lebong,\" jelas pria yang akrab disapa Agus. Dikatakan Agus, Dinas PU sudah mengecek ke lokasi jembatan di Desa Lemeu dan membenarkan bahwa kondisi jembatan tersebut harus cepat diperbaiki. Berdasarakan analis yang telah dilakukan Dinas PU, untuk perbaikan jembatan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 400 juta yang dipergunakan untuk membuat pondasi semen di bagian kiri jembatan yang telah miring serta memperbaiki tiang pancang jembatan. \"Permasalahannya kita dari Dinas PU tidak bisa menggunakan anggaran lain yang ada di dinas PU, karena akan menimbulkan masalah di kemudian hari. kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPBD terkait dengan permaslahan ini,\" kata Agus. Selain itu, Agus juga menambahkan untuk mengetahui permasalahan banjir yang rutin terjadi di desa Lemeu diperlukan koordinasi dengan seluruh pihak terutama Pemerintah Desa setempat karena mereka lah yang lebih paham kondisi sebenarnya. \"Pemerintah desa kita sarankan untuk membuat laporan dan berita acara bencana secepatnya ke Pemerintah Daerah melalui BPBD berikut dengan analisa penyebab seringnya terjadi banjir di desa tersebut,\" pungkas Agus. (777)

Tags :
Kategori :

Terkait