Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress, harga beras pada tingkat petani untuk beras jenis IR-64 Talang Benih sudah mencapai Rp 170 ribu per kaleng ukuran 16 kg.
\"Harga beras ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 160 ribu per kaleng,\" terang Dirut Rena Sklawi Okta Firdawan Rabu (4/2).
Menurut Okta, kenaikan harga beras jenis ini akibat mulai berakhirnya musim panen padi sehingga stok beras di tingkatan petani mulai menipis. Kondisi tersbeut membuat pasokan beras dari kalangan petani setempat terutama beras lokal dari Talang Benih Kecamatan Curup yang saat ini menjadi bidang usaha BUMD dalam bentuk penjualan beras kemasan terlihat dari sedikitnya petani yang menjualnya ke pedagang maupun beras yang digiling di penggilingan padi di daerah setempat.
BUMD Rena Skalawi sendiri, katanya, perbulannya memasarkan beras kemasan yang dibeli dari petani mencapai dua ton. Namun dengan berakhirnya musim panen padi saat ini membuat pihaknya kesulitan untuk memenuhi stok beras BUMD dan pemenuhan kebutuhan pelanggan.
\"Selama ini kita memang memasarkan sekaligus sebagai usaha BUMD jenis beras lokal dan Alhamdulilah terus berkembang dan permintaan terus meningkat,\" tuturnya.
BUMD sendiri, katanya, menjual beras dengan kemasan per karung ukuran 10 kg yang dijual Rp 110.000 dan kemasan 20 kg seharga Rp 220.000. Saat ini, tabahnyam usaha penjualan beras kemasan ini masih terkendala mesin pemilahan beras.
\"Mesin yang kami gunakan masih berbentuk sederhana sekali dan kami rakit sendiri. Namun, beras yang kami jual merupakan beras super dan tidak kalah dengan beras kemasan lainnya yang beredar di masyarakat,\" papar Okta.(251)