BENTENG, BE - Kemenag Bengkulu Tengah, mengharapkan adanya bantuan pihak luar atas musibah Madrasah Itidaiyah (MI) Sekayun dan MIN Talang Empat. Sebab, meskipun musibah tersebut sudah dilaporkan ke Kementerian Agama (Kemenag) Pusat, namun pihaknya tidak menanggung dana untuk pembongkaran material longsor serta pembuataan pondasi penahan tebing ataupun pemerataan tanah. Dikatakan Kepala Kemenag Bengkulu Tengah H Ajamalus SH bahwa pihak terus berupaya agar ada pihak luar seperti perusahaan-perusahaan baik batubara ataupun perusahaan perkebungan yang ada disekitar lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada pihak sekolah. \"Kita sudah jalan komunikasi dengan pihak perusahaan, sebab dari Kemenag yang disedikan dananya untuk pembangunan ruang kelas, kita tidak ada dana untuk pembebasan lahan atau pembongkaran longsornya,\" tegas Ajamalus. Untuk itu jajaran Kemenag Benteng sangat mengharapkan adanya bantuan dari eksternal Kemanag terhadap musibah di MI Sekayun dan MIN Talang Empat. \"Yang kesulitan ini persoalannya di MI swasta kalau yang negeri anggaran sudah ada khusus,\" ungkap Ajamalus. Sejauh ini bencana (Longsor) terjadi di MI Sekayun, longsor telah menghancurkan dua ruang kelas dan satu musala disekolah swasta yang berada di Desa Bang Haji Kecamatan Bang Haji tersebut. Abrasi akibat kikisan sungai Bengkulu terjadi di MIN Talang Empat yang notabena berada di pusat kota. Tetapi meski musibah tersebut sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu, hingga 2 bulan berlalu belum ada upaya pembongkaran ataupun pembangunan pondasi penahan tebing dikedua sekolahan. Sehingga para siswa setiap harinya dihantui rasa takut setiap mengikuti proses belajar mengajar. (320)
Kemenag Minta Bantuan
Rabu 04-02-2015,17:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :