Warga di Kawasan Longsor Dievakuasi

Rabu 04-02-2015,14:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI, BE - Peristiwa tanah longsor di Desa Ujung Tanjung II Kecamatan Lebong Sakti yang menyebabkan seorang petani tewas menjadi duka bagi aparatur pemerintahan di Lebong. Mengingat cuaca yang masih belum normal, diperkirakan longsor masih akan terjadi. Untuk itu menghindari timbulnya korban jiwa kembali, seluruh warga yang berkebun di kawasan longsor dievakuasi ke tempat yang lebih aman sampai cuaca membaik. Kepala Desa Ujung Tanjung II Kecamatan Lebong Sakti, Anwar Sanusi mengatakan, perangkat desa akan mengevakuasi seluruh warga desa Ujung Tanjung II dan desa lainnya yang berkebun dilokasi longsoran tersebut. Pasalnya saat ini potensi longsor di kawasan kebun tersebut masing memungkinkan terjadi. \"Kita sudah mengimbau agar warga yang berkebun didaerah sana untuk pulang. Kita tidak menginginkan adanya korban lagi yang tertimbun longsor, karena potensi longsor masih mungkin terjadi,\" jelas Anwar. Terkait lamanya proses evakuasi korban yang tertimbun longsoran Senin (2/1) lalu di Kabupaten Lebong membuat Wakil Bupati Lebong, Panca Wijaya prihatin. Untuk itu, Wabup menginstruksikan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong selalu siap siaga jika terjadi bencana, baik kesiapan pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat terjadi bencana, memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk evakuasi maupun pemberian bantuan tanggap darurat bagi suatu wilayah yang sedang terkena bencana. \"Jadi mereka haruslah siap dalam segala hal yang menyangkut kesiap siagaan penanggulangan bencana. Terutama saat dalam kondisi curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Lebong saat ini. Apalagi, potensi bencana banjir dan longsor sangatlah tinggi,\" kata Wabup. Untuk memenuhi kesiap siagaan tersebut, BPBD Kabupaten Lebong harus berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi serta seluruh elemen masyarakat. Sehingga dalam tempo 24 jam, setiap bencana yang terjadi dipastikan bisa segera ditanggulangi dan dievakuasi oleh BPBD. \"Semuanya harus diajak berkoordinasi, baik dinas instansi terkait dan elemen penting lainnya di masyarakat. Jadi pada saat terjadi bencanan, bisa secepatnya ditanggulangi. Penanggulangan bencana juga harus melibatkan semua sektor, tTermasuk sektor non pemerintah ataupun swasta,\" ungkap Panca. Ditambahkankan Wabup Panca, penanggulangan bencana sendiri merupakan satu rangkaian yang bersifat penyelamatan, rehabilitasi termasuk upaya preventif yang dilakukan untuk membantu warga dan hal ini harus dilakukan secara koordinatif, serentak, cepat, tepat dan akurat. Agar kemungkinan munculnya korban dalam sebuah bencana alam, bisa diminimalisir. \"Karena memang sebuah bencana disuatu daerah adalah tanggungjawab kita semua. Untuk itu juga perlu adanya perhatian dari seluruh tingkatan masyarakat. Mulai dari pemerintahan desa, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten. Sehingga setiap bencana yang terjadi bisa diatas secara cepat dan baik,\" ucap Panca. Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Drs Syamsul Basri mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan TRC (Tim Reaksi Cepat) yang akan turun ketika terjadinya bencana di Kabupaten Lebong. \"Kita sudah lama membentuk TRC dan setiap ada kejadian bencana di Lebong mereka (TRC,red) langsung turun ke lokasi kejadian, seperti bencana longsor yang sering terjadi kemarin mereka langsung turun untuk mengevakuasi longsoran dan korban bersama masyarakat PMI dan pihak lainnya,\" kata Syamsul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong hingga saat ini masih terus berupaya meningkatkan berbagai sarana dan prasarana untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai potensi bencana alam di Kabupaten Lebong. Terlebih hampir diseluruh wilayah Kecamatan, ada desa yang menjadi wilayah berpotensi menjadi titik rawan terjadinya bencana alam. \"Apalagi Kabupaten Lebong memang merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu dengan potensi bencana longsor dan banjir yang cukup tinggi. Sehingga memerlukan alat berat sebagai peralatan untuk melakukan berbagai kegiatan evakuasi pada saat terjadi bencana, terutama bencana longsor,\" kata Kepala BPBD Lebong, Drs Syamsul Bahri. Bahkan, lanjut Syamsul, pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan BEncana) pusat mengenai usulan alat berat yang sudah disampaikan BPBD Lebong tahun 2014 lalu. \"Harapan kita usulan ini bisa di terima, mengingat kita memang sangat membutuhkannya dalam setiap penanggulangan bencana, terutama bencana longsor,\" ucap Syamsul.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait