BENGKULU, BE - Kasus penipuan proyek baju yang mengtasnamakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Bagian Kasubag Perencanaan ditampik oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Rosmayati. Ia menjelaskan memang benar adanya proyek pengadaan baju Pramuka tersebut. Namun proyek tersebut bukan proyek Diknas Kota. Diknas Kota hanya bertugas mendata siswa SMA/SMK penerima baju Pramuka tersebut. \"Dikbud Kota tidak menerima proyek pengadaan baju itu. Diknas kota hanya mendata siswa yang menerima baju itu,\" kata Rosmayani saat dikonfirmasi BE kemarin.. Sebelumnya, berita ini mencuat setelah Dedi Marti (42), warga Jalan Lematang No 44 RT 07 RW 02 Kelurahan Padang Harapan, Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Mengalami kerugian lebih dari Rp 1,6 miliar akibat pengadaan proyek pengadaan baju pramuka. Menurutnya, ia ditipu oleh seseorang yang mengaku bekerja dibagian Diknas Kota Kejadian penipuan ini terjadi sekitar bulan Februari 2014 kemarin. Kronologis penipuan ini terjadi pada bulan Februari 2014 lalu, ketika pelaku meminta korban (Dedi) mendatangi kantor Dinas Dikbud Kota Bengkulu . Pelaku kemudian menjanjikan kepada korban proyek pengadaan baju pramuka sekolah, saat pertemuan tersebut pelaku meminta uang sebesar Rp 300 juta. Setelah itu untuk meyakini proyek tersebut bohong atau tidak, kemudian korban mengajak pelaku untuk survey dan uji bahan baju pramuka ke pabrik garmen yang berlokasi di Cimahi, Kota Bandung. Setelah dirasa deal, kemudian korban mengerjakan baju pramuka tersebut. Namun ternyata proyek tersebut malah diberikan kepada orang lain tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan terlebih dahulu dari pelaku. (cw4)
Baju Pramuka Bukan Proyek Dikbud Kota
Selasa 13-01-2015,13:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :