Pantau BE, warga sekitar berusaha menyingkirkan pohon tersebut dari tengah jalan hanya menggunakan peralatan seadanya, sehingga membutuhkan waktu sekit lama untuk memotong pohon itu. \"Pohon ini roboh karena angin cukup kencang, beruntung tidak menimpa pengguna jalan karena kebetulan tadi jalan sedikit sepi,\" kata salah seorang warga setempat, Ifsanusi yang tengah berusaha memotong ranting kayu dengan menggunakan parang.
Ia mengaku pohon itu sebelum berdiri kokoh dan dipangkal pohon pun tidak tanda-tanda akan roboh, hanya saja karena angin berhembus cukup kencang membuat pohon tersebut roboh kearah badan jalan.
\"Kami sudah menghubungi petugas Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota, tapi hingga setengah jam pohon ini tumbang, mereka belum datang sehingga kami bergotong royong memotong dan menyingkirkan pohon ini dari badan jalan,\" ujarnya.
Di bagian lain, Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi dan Stasiun BMKG Pulau Baai Bengkulu, Sudiyanto SP, mengatakan bahwa curah angin di wilayah Kota Bengkulu dan sekitar memang berhembus diatas normal dengan kekencangan mencapai 25-30 knot/jam, sedangkan normalnya hanya 15-20 knot/jam.
\"Memang kita akui bahwa angin cukup kencang di kota Bengkulu beberapa hari belakangan ini, namun puncaknya terjadi sore ini (kemarin,red),\" ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat dalam perjalan karena pohon dan baliho bisa saja roboh akibat badai tersebut. Dan menurutnya, kondisi ini akan terus terjadi hingga 3 hari kedepan. (400)