BENGKULU, BE - Fraksi Gerindra DPRD Kota Bengkulu menuntut kepada Pemerintah Kota membatalkan rencana kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu. Alih-alih menaikkan tarif, pihak manajemen PDAM Tirta Dharma didesak untuk melakukan efisiensi. \"Kami melihat upaya efisiensi ini belum maksimal. Ada puluhan ribu pelanggan yang menunggak, belum semua teratasi. Dan selama itu PDAM dibiarkan merugi. Kalau sudah membicarakan perihal kenaikan tarif sementara langkah-langkah penghematan dan perbaikan manajerial belum teratasi, sama halnya menyengsarakan rakyat,\" ungkap Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bengkulu, Sutardi SH, Selasa (9/12). Ia menjelaskan, saat ini daya beli masyarakat dalam kondisi memprihatinkan akibat gempuran kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Menurutnya, beban yang harus ditanggung oleh masyarakat, khususnya para pelanggan PDAM, akan semakin membengkak bilamana PDAM tetap ngotot menaikkan tarif pada awal tahun 2015 mendatang. \"Silakan tingkatkan kualitasnya terlebih dahulu hingga daya beli masyarakat membaik. Sampai saat ini kami belum melihat adanya perbaikan yang berarti. Buktinya baru-baru ini beberapa anggota PDAM tersangkut masalah hukum,\" tukasnya. Menjawab hal ini, Pelaksanatugas (Plt) Sekretaris Kota Bengkulu, Drs H Fachruddin Siregar MM, mengatakan, pihaknya bersedia mengkaji ulang upaya kenaikan tarif PDAM. Ia mengatakan, kenaikan tarif sejauh ini masih dalam kajian. \"Belum final. Tapi yang jelas biaya operasionalnya membengkak. Ada kekhawatiran bilamana tarif ini tidak dinaikan, perusahaan akan mengalami kerugian, bahkan bisa jadi tidak bisa beroperasi lagi. Tapi semua ini masih dalam kajian kita,\" sampainya. Ia menegaskan, tanpa kenaikan tarif, PDAM terus menerus ia desak untuk meningkatkan pelayanan. Ia menjelaskan, pihak eksekutif mempunyai semangat yang sama dengan legislatif bilamana menyangkut upaya peningkatan pelayanan tersebut. Sementara Direktur Umum PDAM Tirta Dharma, H Sjobirin Hasan SE MBA, mengatakan, saat ini biaya operasional PDAM Tirta Dharma hanya untuk listrik telah mencapai hampir Rp 1 miliar. Sementara penghasilan mereka rata-rata Rp 2,3 miliar per bulan. Disamping itu, utang PDAM kepada Kementerian Keuangan telah mencapai Rp 100 miliar lebih. Sedangkan total aset-aset PDAM ditakar hanya sekitar Rp 60 miliar. \"Kalau tidak ada kenaikan tarif, bisa jadi kami berhenti beroperasi,\" kata Sjobirin. (009)
Dewan Larang PDAM Naik
Rabu 10-12-2014,10:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :