Belanja Pegawai Dipangkas Rp 33,2 miliar

Kamis 04-12-2014,15:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI,BE - Anggota DPRD Lebong dari Partai Hanura, Erlan Joni SE menegaskan belanja langsung pegawai untuk honor kegiatan di RAPBD Lebong tahun 2015 terlalu besar, karenanya akan dipangkas. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk dana kegiatan fisik terutama untuk bidang infrastruktur. Dalam RAPBD 2015, usulan dana belanja langsung pegawai mencapai RP 45 miliar lebih atau setara 16 persen dari total APBD Lebong yang hanya RP 574 miliar lebih. Rencananya dewan memangkas dana itu senilai Rp 33,2 miliar. \"Dari Nota Pengantar RAPBD tahun 2015 yang telah disampaikan Bupati ke DPRD, kita melihat bahwa belanja langsung pada belanja Pegawai cukup tinggi, nah setelah kita telaah ternyata belanja langsung ini lebih banyak dimanfaatkan untuk honor pegawai. Kita lihat bahwa kegiatan belanja langsung ini belum efisien malah terkesan pemborosan anggran, makanya akan kita upayakan untuk dilakukan rasionalisasi,\" tegas Erlan Joni. Dikatakannya, rasionalisasi belanja langsung pada belanja pegawai ini bisa dipangkas sebesar Rp 33,2 miliar dari seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). \"Penghematan anggaran ini bisa kita manfaatkan untuk kegiatan disektor lain yang berhubungan dengan kepentingan rakyat, misalnya untuk pengadaan meubuler kantor, pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau Puskesmas Pembantu (Pustu), penambahan meja kursi di sekolah yang telah rusak, penambahan ruang kelas baru dan tambahan gaji guru honorer yang masih kecil, pembangunan jalan usaha tani, jalan usaha produksi, peningkatan jalan dan irigasi yang bisa dilakukan. Berdasarakan nota pengantar RAPBD tahun 2015 yang di sampaikan Bupati H Rosjonsyah SIP MSi ke DPRD beberapa waktu lalau, diketahui asusmsi APBD Lebong Rp 574 milliar lebih. Untuk belanja tidak langsung diproyeksi senilai Rp 295 miliar lebih. Dari Belanja tidak langsung ini, di bagi menjadi belanja pegawai sebesar RP 253 milliar lebih. Untuk belanja hibah di proyeksi Rp 13,3 milar, belanja bantuan Sosial RP 4 miliar lebih, belanja bantuan kegiatan kepada Provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa Rp 23 miliar lebih dan belanja tidak terduga sebesar Rp 1 miliar, sedangkan untuk belanja langsung dianggarakan sebesar RP 278 miliar lebih. Dari total belanja ini sebesar Rp 45 milair lebih merupakan belanja pegawai. Belanja barang dan jasa diplot sebesar Rp 104 M lebih dan belanja modal sebesar Rp 127 miliar lebih, sedangkan surplus dan defisit dalam RAPBD 2015 diasumsikan sebesar Rp 19 milliar.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait