Ratusan Rumah Terendam, 7 Desa Terisolir

Kamis 27-11-2014,12:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Bencana Alam di BS dan Seluma

ILIR TALO, BE - Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Provinsi Bengkulu, membuat sejumlah kawasan di Provinsi rawan bencana longsor dan banjir. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma. Peristiwa jalan amblas terjadi Rabu (26/11) sekira pukul 16.00 WIB akses jalan dari Desa Muara Danau Kecamatan Ilir Talo amblas atau longsor.  Akibatnya akses jalan menuju 7 desa di wilayah itu menjadi terputus. Diantara akses jalan menuju Desa Kayu Elang, Mekar Sari, Napalan dan Gunung Megang. “Akses jalan menuju 7 desa susah untuk dilewati, jika tidak cepat ditindaklanjuti maka akan mempersulit warga berinteraksi dengan dunia luar,” ujar Kades Muara Danau, Wan Sri kepada BE. Disampaikan Wan Sri, akses jalan putus ini merupakan jalan penghubung yang ditimbun. Hanya saja timbunan yang dijadikan jalan ini belumlah padat. Serta tidak gorong-gorong tidak sanggup menahan tingginya debit air datang.  Sehingga mempermudah genangan air membuat ambrol. Ditambah lagi pelapis tebing jalan ini ikut amblas setelah tidak kuat menahan genangan air. Untuk sementara akses jalan ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan melainkan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Sedangkan jalan alternatif lainnya menuju 7 desa lainnya tidak ada. Adapun akses jalan sangatlah jauh jika ditempuh dengan berjalan termasuk dengan berkendara. “Untuk mengatasi hal ini warga melakukan perbaikan dengan alakadarnya saja dengan memasang kayu,” sampai Kades. Satu Desa Terendam Di sisi lain, informasinya Rabu malam, bahwa Desa Tebat Sibun, Talo Kecil mengalami banjir. Pasalnya Sungai Air Talo meluap karena tidak mampu menampung debit air yang semakin naik. Kades Tebat Sibun, Zaryadi mengungkapkan, ketinggian air tadi malam sudah setengah meter. Dia berharap air secepatnya surut serta ada bantuan dari pihak pemerintah. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Seluma melalui Kabid Kedaruratan, Noveri SHut MM membenarkan adanya musibah badan jalan yang longsor tersebut. Menurutnya, hal itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi dalam minggu ini. Untuk mengatasinya tim rescue tengah menuju lokasi yang memang jauh dari Kota Tais. “Tim rescue tengah menuju lokasi dengan membawa bantuan kedaruratan,” singkat Noveri. Ia juga mengimbau warga yang tinggal di beberapa titik kawasan longsor untuk dapat berhati-hati. Mengingat curah hujan tinggi, selain longsor, dikhawatirkan terjadi banjir dan air bah. Apalagi kawasan Seluma sangat potensi terhadap bencana tersebut. “Kita berharap warga waspada dan jika terjadi sesuatu untuk segera menghubungi tim rescue 082185484353,” singkatnya.

Ratusan Rumah Terendam Sementara itu, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Bengkulu Selatan (BS), Selasa (25/11) siang hingga malam hari, telah menyebabkan  ratusan rumah warga terendam air. Hal ini terjadi di kecamatan Seginim di tiga desa yakni Desa Dusun Baru, Banding Agung dan Durian Seginim. Kepala Desa Durian Seginim, Noprizal menuturkan,  akibat hujan deras  dua hari lalu, puluhan rumah warga di desanya terendam banjir hingga ketinggian air mencapai 1 meter. “Bukan Cuma rumah warga biasa, rumah wakil ketua II DPRD BS, pak Yunadi juga terendam banjir,” katanya. Menurutnya, akibat banjir itu, wargapun terpaksa meninggikan semua barang yang ada di rumahnya agar tidak terendam air.  Sehingga pada Selasa malam hingga Rabu pagi kemarin wargapun  tidak bisa tidur karena setiap sisi rumah tidak ada lagi yang digenangi air. “Bagaiman mau tidur, tempat tidur saja sudah tergenang air,” ujar Noprizal. Hal senada juga disampaikan Kepala desa Banding Agung, Nizman dan kepala Desa Dusun Baru, Alpian. Menurut Nizman di desanya itu juga ada puluhan rumah yang terendam air hingga ketinggian satu meter. Begitu juga menurut Alpian rumah  warga desa Dusun baru juga ada puluhan rumah yang terendam. Dikatakan keduanya, banyaknya rumah yang terendam ini akibat air dari irigasi di hulu desa Banding Agung sudah rusak. Lalu airnya masuk ke pemukiman warga. Sedangkan di pinggir jalan Raya ketiga desa ini tidak ada saluran irigasi. Dengan begitu air pun menggenangi rumah warga. Oleh  sebab itu, kades ke tiga desa ini pun sangat mengharapkan pemda dapat segera membangun siring pembuangan air di pinggir jalan raya ke tiga desa ini. “ Setiap hujan turun agak lama pasti rumah warga kami terendam air karena tidak ada siring pembuanan air, Kami berharap pemda dapat membangun siring  di tiga desa ini dengan panjang sekitar 1,2 km,” harap Noprizal. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait