Tempo 2 Tahun, Bengkulu jadi Embarkasi Haji Antara

Sabtu 15-11-2014,08:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Masa Kepemimpinan Gubernur H Junaidi Hamsyah (3) Perlahan namun pasti, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd mengukir sejarah keberhasilannya membangun Provinsi Bengkulu.  Dalam kurun waktu 2 tahun, ia sukses menjadikan Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu menjadi Bandara Embarkasi Haji Antara. Sehingga para calon jemaah haji Bengkulu tidak lagi perlu menginap di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, melainkan hanya transit pergantian pesawat saja. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, H Suardi Abbas SH MH memaparkan bahwa keberhasilan Bengkulu menjadi Embarkasi Haji Antara tak terlepas dari peran Gubernur Junaidi Hamsyah. Dengan berjuang gigih tanpa mengenal putus asa, Junaidi bersama stake holder terkait seperti Ketua DPRD Provinsi Bengkulu dan Kanwil Kemenag berhasil meyakinkan Kementerian Agama RI, bahwa Bengkulu mampu dan layak menjadi Embarkasi Haji Antara. \"Bengkulu sangat-sangat luar biasa bagi pihak Kementerian Agama, karena hanya berjuang 2 tahun saja Bengkulu sudah dinilai layak untuk menjadi Embarkasi Haji Antara. Ini salah satu buah dari perjuangan keras Pak Gubernur Junaidi,\" kata Suardi saat ditemui di ruang kerjanya, siang kemarin (14/11). Ia menceritakan, kegigihan Gubernur tidak hanya terlihat saat meyakinkan pihak Kementerian Agama, namun juga gencar menyuruh perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu untuk menggelar studi banding ke sejumlah daerah, seperti ke Palangkaraya, Gorontalo, Lampung, Jakarta, dan NTT.  Bahkan Gubernur Junaidi sendiri mengekspos kesiapan Bengkulu di hadapan Menteri Agama RI yang dijabat Surya Dharma Ali. Ikut hadir dalam eskspose tersebut Ketua DPRD Provinsi Bengkulu yang dijabat  Kurnia Utama, dinas terkait dan semua kepala Kemenag kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu. \"2 jam setelah ekspose itu, Dirjen mengatakan bahwa akan menurunkan tim dari pusat untuk melihat hasil paparan Gubernur itu benar atau tidak. Kalau benar, tidak ada alasan lagi bagi Kemenag untuk tidak menyetujui. Ekspose  itu tanggal 7 Mei 2013, 23 Juli 2013 kita sudah terima SK pengesahan dari Menteri Agama,\" terangnya. \"Alhamdulillah berkat perjuangan itu, tepat pada 23 Juli 2013 Pak Menteri Agama Surya Dharma Ali menandatangani Bengkulu menjadi Embarkasi Haji Antara. Sebenarnya pihak dari Sumatera Barat awalnya tidak menyetujui atau tidak menginginkan Bengkulu jadi Embarkasi Haji Antara, tapi Pak Gubernur bersama kami langsung  ke Sumbar guna koordinasi dengan  Gubernur  Sumbar bahwa tidak ada ruginya Sumbar melepaskan Bengkulu jadi Embarkasi Haji Antara. Karena semua administrasi kita tetap menginduk ke Sumbar, Bandara untuk terbang ke Mekkah tertap di sana, hanya pemberangkatan dan pemulangannya saja melalui Embarkasi Haji Antara Padang Kemiling  Bengkulu,\" tambahnya. Konsekuensi berhasil menjadikan Bengkulu sebagai Embarkasi Haji Antara itu adalah Pemerintah Provinsi Bengkulu harus menyiapkan anggaran untuk transportasi jemaah haji dari Bandara Embarkasi Haji Bengkulu ke Bandara Haji Penuh di Sumbar. Suardi mengungkapkan, sebelum menginduk ke BIM Padang, jemaah haji Bengkulu menginduk ke  Embarkasi Pondok Gede.  Saat itu berbagai cara yang ditempuh, seperti naik bus lewat Liwa, Linggau, Lampung. Demikian juga ke Padang setelah bergabung ke BIM Minangkabau. \"Ini luar biasa sekali karena dulunya menggunakan bus atau naik pesawat dengan menggunakan dana sendiri yang besarannya sampai Rp 3,5 juta per orang untuk ongkos pulang pergi (PP). Dengan adanya Embarkasi Haji Antara ini tidak ada lagi membayar apapun,  makanya luar biasa,\" urainya. Di bagian lain, Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bengkulu, H Cik Asan Denn SH MSi mengungkapkan, peran gubernur sangat besar dalam mewujudkan Embarkasi Haji Antara tersebut. Tanpa dukungan dan perjuangan keras dari gubernur, kemungkinan hingga saat ini Embarkasi Haji Antara belum terwujud. Ia juga mengatakan bahwa keinginan Gubernur Junaidi tidak hanya sebatas Embarkasi Haji Antara, melainkan menjadikan Bengkulu sebagai Embarkasi Haji Penuh layaknya Provinsi Sumbar. \"Pak Gubernur menginginkan beberapa tahun ke depan, Embarkasi Haji Antara itu akan menjadi Embarkasi Haji Penuh. Karena itu mohon dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Provinsi Bengkulu,\" ujarnya. Asan mengaku, persyaratan administrasinya sudah mulai diajukan pihaknya ke Kemenag RI, hanya saja masih menunggu renovasi Bandara Fatmawati tersebut, seperti penambahan landasan pacu, terminal dan sejumlah fasilitas lainnya. \"Perlahan-lahan kita lengkapi persyaratan lainnya. Karena tidak mesti menunggu Bandara dipindahkan ke Seluma, Bandara yang ada sekarang pun bisa jadi Bandara Embarkasi Haji Penuh asalkan direnovasi,\" sampainya. Jika Bengkulu sudah menjadi Embarkasi Haji Penuh, ia pun berharap provinsi atau kabupaten/kota tetangga seperti Pagar Alam, Empat Lawang bisa menginduk ke Embarkasi Haji Penuh Bengkulu. Peningkatan SDM Selain itu, Gubernur Junaidi juga berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi Pendidikan, Kesehatan, Pemuda dan Olahraga, Pemberdayaan Perempuan dan KB. Indikatornya adalah indeks pembangunan manusia (IPM) yang selalu meningkat, tahun 2012 IPM Provinsi Bengkulu sebesar 73,93 naik menjadi 74,41 pada tahun 2013. Nilai tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 73,81 dan menempati peringkat ke-11 nasional. Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga berhasil menaikkan usia harapan hidup dan angka melek huruf pada 2012 seebesar 70,39 dan naik menjadi 70,44 pada 2013. Sedangkan angka melek huruf naik dari 95,69 persen pada 2012 naik menjadi 96,55 persen pada 2013. Tidak hanya itu, Pemprov juga berhasil meraih peringat ke-3 nasional tingkat kelulusan tertinggi UN SMA 2012, medali perak cabang angkat besi, medali perak dan perunggu cabang gulat dan medali perak cabang biliar pada PON tahun 2012 di Riau. Gubernur juga meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekpraya kategori pratama dari presiden RI sebagai bentuk penghargaan atas evaluasi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Bengkulu tahun 2013. Meraih 1 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu pada Popnas XII di Jakarta 2013. Terobosan lainnya yang dilakukan Gubernur pada proritas ini adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) sebanyak 18 model yang bekerjasama dengan BPKP perwakilan Provinsi Bengkulu, pusat pelayanan administrasi terpadu rumah sakit yang merupakan pelayanan satu pintu untuk mengurus semua administrasi RS, baik rawat inap maupun rawat jalan selama 24 jam. (400/**)

Tags :
Kategori :

Terkait