BENGKULU, BE - Terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, membuat Asosiasi Tour dan Travel (Asita) Bengkulu angkat bicara. Menurut Ketua Asita, Kurnia Lesandri, untuk menaikan tarif ongkos angkutan, pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah. Baik itu, untuk kenaikan ongkos angkutan maupun besaran kenaikan BBM tersebut. Sebab, dengan dasar kenaikan harga BBM secara resmi maka baru dapat diambil sikap besaran kenaikan ongkos angkutan. Baik dalam kota maupun luar kota. \"Kita baru dapat mengambil kebijakan setelah ada keputusan resmi dari pemerintah. Selagi belum ada keputusan, saya belum bisa berspekulasi,\" ujarnya. Menurut Direktur SAN Grup itu, begitu juga untuk besaran kenaikan ongkos angkutan. Karena, biasanya kenaikan ongkos angkutan, dihitung dari besaran atau persentase dari kenaikan BBM tersebut. Tujuannya, agar biaya operasional dapat terpenuhi dengan baik. Jika tidak, maka pengusaha angkutan akan merugi. \"Jika tidak dinaikkan ongkos, maka dampaknya kita akan merugi,\" timpalnya. Dijelaskannya, saat ini terjadi kepanikan warga. Pasalnya, dengan naiknya BBM ini, maka secara otomatis akan naik seluruhnya. Seperti, ongkos angkutan, harga Sembako (sembilan bahan pokok) dan lainnya. \"Tentunya, kenaikan harga BBM ini cukup banyak imbasnya. Salah-satunya, kenaikan harga ongkos angkutan,\" terangnya. Dijelaskannya, untuk kenaikan ongkos angkutan, pihaknya akan menunggu keputusan dari Dinas Perhubungan sebagai leading sektor. Hanya saja, untuk kenaikan pasca kenaikan harga BBM akan disesuai dengan kenaikan harga BBM. Jika kenaikan harga BBM tinggi, maka secara otomatis kenaikan ongkos juga cukup tinggi. Kenaikan ongkos angkutan itu, dilakukan sesuai dengan persentase kenaikan harga BBM tersebut. \"Kenaikan ongkos angkutan ini akan menyesuaikan kenaikan harga BBM nanti,\" tegasnya. Kurnia menambahkan, biasanya begitu harga BBM naik dan ongkos angkutan menjadi naik, akan berdampak turunnya daya beli atau warga yang berangkat dengan menggunakan jasa angkutan. Baik itu, angkutan udara, darat dan laut. Sebab, kenaikan ongkos itu diikuti pula dengan kenaikan operasional di lapangan. \"Jika ongkos angkutan naik, biasanya penumpang akan berkurang,\" tandasnya. (111)
Kenaikan Ongkos Tunggu Pemerintah
Senin 10-11-2014,11:50 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :