BENGKULU, BE - Sungguh malang nasib seorang bayi yang berjenis kelamai laki -laki dan fisiknya mengalami cacat pada bagian bibirnya karena sumbing sejak dilahirkan. Diduga, alasan kondisi cacat inilah yang membuat orang tua bayi malang itu membuang darah dagingnya, dengan meletakan di Panti Asuhan Cinta Kasih Raflesia yang terletak di Jalan Keramat Teluk RT 9 Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu. Bayi yang baru berusia sekitar 3 hari itu, dititipkan oleh seorang ibu yang mengunakan jilbab, berkulit putih dan tinggi tersebut.
Sejauh ini, kondisi bayi itu dalam kondisi sehat dan masih dalam perawatan pihak panti tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB (Selasa(4/11) di panti tersebut. \"Saya kira mau dititipkan sebentar, ternyata perempuan yang mengantarkan tidak juga kunjung datang mengambil bayi ini. Sehingga, saya menjadi takut karena dibilangin macam -macam,\" ujar pemilik Panti Cinta Kasih Raflesia, Emilia, Rabu (5/11) di lokasi panti tersebut.
Menurut Emilia, kronologisnya berawal dari dirinya yang tengah asyik duduk di panti yang baru berdiri sekitar 6 bulan yang lalu tersebut. Secara tiba -tiba, datanglah seorang perempuan yang bermaksud untuk menitipkan anaknya sebentar. Sebab, orang tua bayi itu pamit untuk mengambil perlengkapan bayi ke rumah sebentar. Sehingga, dirinya mengiyakan permintaan dari pelaku tersebut. Hanya saja, setelah ditunggu - tunggu oleh dirinya, ternyata orang tua bayi itu tidak kunjung kembali hingga keesokan paginya. Takut terjadi persoala, sehingga ia menghubungi polisi dan kalangan jurnalis. \"Saya takut dituduh mencuri bayi ini,\" akunya.
Ia menambahkan, bayi malang ini telah diberikan nama oleh dirinya. Yaitu, Muhamad Soleh. Ia berjanji akan mengurusi bayi itu hingga besar. Sebab, dirinya memiliki panti yang merupakan sebagai wadah atau tempat bagi anak - anak yang terlantar tersebut. Hanya saja, jika ada warga yang mengadopsi maka dirnya tidak keberatan. \"Bagi yang akan menjadi orang tua angkat dan asuhnya, akan kita lihat dahulu agar tidak salah orangnya,\" pungkasnya. (111)