Tidak mudah bisa menjadi salah satu finalis lomba bagi pelajar dari Kabupaten Lebong di ingkat Nasional. Termasuk juga dalam lomba lintas sejarah tingkat nasional yang di gelar di Siak Pekan Baru, Riau pada bulan Juni 2014 lalu. Namun, jika diupayakan dengan usaha yang maksimal, bukan tidak mungkin prestasi bisa diraih di tingkat nasional.Hal itulah yang berhasil diraih oleh Haridha Nurfadila, siswi SMAN 1 Lebong Utara yang berhasil meraih juara ke-3 pada lomba Lintas Sejarah Tingkat Nasional. Bagaimana penuturan Ridha sapaan akrab anak ketiga dari 4 bersaudara tentang prestasinya ini?
Berikut Laporannya :
=================
Dwi Nopiyanto,
Lebong
=================
Wajah sumringah terlihat dari wajah Ridha, anak ketiga pasangan Heriyanto SE dan Darni Yeti yang menjadi juara 3 Nasional Lomba Lintas Sejarah Tingkat Nasional ini saat ditemui BE. Ridha sendiri lahir di Muara Aman 2 Agustus 1998 lalu.
\"Awalnya saya ikut seleksi terlebih dahulu tingkat Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan provinsi. Alhamdulillah saya bisa mendapatkan raihan prestasi harapan 2 untuk wilayah Sumbagsel dan peringkat 2 untuk tingkat provinsi,\" kata Ridha.
Ditingkat Sumbagsel dan Provinsi, ungkap Ridha, dirinya menyajikan materi makalah dengan judul ‘Nilai Kearifan Dalam Nundang Biniak’. Dimana Nundang Biniak sendiri merupakan ritual adat yang dilakukan masyarakat dan petani untuk memberkati benih dan bibit padi sebelum turun tanam. Kebetulan pada Mei 2014 yang lalu banyak yang melakukan panen dan mulai tanam lagi.
\"Untuk mendapatkan bahan makalahnya saya langsung turun ke lapangan untuk melakukan wawancara kepada nara sumber. Serta ditambah dengan membaca buku sejarah dan adat Lebong,\" ungkap Ridha.
Sedangkan untuk makalah lomba ditingkat nasional, jelas Ridha, diberikan tema sejarah melayu dengan judul ‘Nilai Karakter dalam Gurindam XII oleh Raja Ali Haji Sebagai Pondasi Kepemimpinan Bangsa Melayu’. Untuk sumber pengetahuan, dirinya mencari dari berbagai buku di Perpustakaan sekolah maupun Perpustakaan daerah.
\"Ternyata masih banyak yang kurang dari buku-buku perpustakaan, saya mencari bahan di internet sebagai bahan tambahan untuk makalah tersebut. Alhamdulillah bisa selesai dan saya persentasikan pada lomba di Siak,\" jelas Ridha.
Ridha mengaku, meskipun berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional, bukan berarti ia puas dengan prestasi tersebut. Dirinya bertekad untuk mencoba kembali tahun depan jika memang ada lomba lintas sejarah lagi ditingkat Sumbagsel dan provinsi serta tingkat nasional nantinya. Apalagi dengan ikut lomba lintas sejarah, dirinya tidak hanya bisa mendalami berbagai sejarah dan adat, melainkan bisa mengenalkan sejarah dan adat Lebong, maupun mengenalkan Provinsi Bengkulu dimuka nasional maupun internasional.
Hanya saja ketika ditanya soal cita-cita, bukanlah sejarahwan yang ingin dicapainya. Ridha yang memiliki hobby musik, kesenian, membaca dan mencari informasi ini, bercita-cita menjadi dokter.
\"Cita-cita saya bukan menjadi sejarahwan, melainkan dokter. Saya pengen jadi anak IPA yang berjiwa IPS. Jadi dokter yang berjiwa sosial tinggi dimasyarakat nantinya,\" imbuh Ridha.(**)