Petani Sawit dan Karet Mengeluh

Selasa 28-10-2014,12:41 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TAIS, BE- Pasca lebaran Idul Adha, sejumlah harga komoditi di Kabupaten Seluma mengalami penurunan. Seperti terjadi pada harga jual  getah karet dan tandan buah segar (TBS) sawit. Penurunan harga ini mengakibatkan para petani yang mengandalkan dari penghasilan komoditi ini mengeluh. Diketahui, harga getah karet eceran mencapai Rp7 ribu-Rp8 ribu, saat ini hanya dikisaran Rp 3.500 hingga Rp 4 ribu/kilogram. Sedangkan harga TBS sawit, sebelumnya untuk ukuran besar mampu Rp 14 ribu perkilogram, dan sekarang hanya Rp12 perkilogram. “Sekarang turun lagi, eceran harganya kemarin hanya Rp5 ribu perkilo padahal sebelumnya Rp7 ribu. Dan ini jelas membuat petani sawit dan karet sedikit melamah” ungkap Sarjan Effendy (43), salah seorang petani sekaligus toke karet maupun sawit kepada wartawan, Senin (27/10). Terus menurunnya harga getah karet dan sawit terjadi sejak dua bulan terakhir. Warga yang mengandalkan sumber pendapatan atau penghasilan dari dua komoditi tersebut harus pahit menghadapi kenyataan. Menyusul, harga kebutuhan pokok terus meningkat, sementara penghasilan yang diharapkan dari harga komoditi ini terus menurun. Dengan terus menurunnya harga komoditi dari petani khususnya getah karet di pasaran sebagai sumber utama penghasilan perlu disikapi pemerintah. Menurutnya, petani getah karet tidak punya pilihan selain hanya untuk membiarkan pohon karetnya tidak di arit. Ditambahkan, pemerintah harus memperkuat penyuluhan di PPL, dan penempatan dasar personil yang tepat sasaran. “PPL juga diperlukan bagi sejumlah petani sehingga alih fungsi lahan berkurang dan tidak ditemukan lagi penyesalah setelah mereka menanam sawit,” tandasnya. (333)

Tags :
Kategori :

Terkait