SBI, BE - Salah satu sekolah dasar (SD) di Kabupaten Rejang Lebong (RL), tepatnya di Desa Suka Karya, Sindang Beliti Ilir (SBI), sudah 4 tahun \'mati suri\' alias ditutup pihak pemerintah setempat tanpa alasan yang jelas.
Kepala Desa Suka Karya, Ujang Bastari mengungkapkan, sekolah itu ditutup sejak tahun 2008 lalu. Hingga saat ini, gedung sekolah itu dibiarkan terbengkalai, meski sebenarnya masih layak pakai. Selain itu, ada juga gedung perpustakaan sekolah yang baru dibangun tahun 2013 lalu dengan anggaran mencapai ratusan juta rupiah.
Terkait hal itu, Ujang mengharapkan supaya sekolah itu diaktifkan kembali, supaya anak-anak di desanya tidak perlu jauh-jauh dari rumah untuk menimbah ilmu. \"Kami berharap sekolah itu (SD 7) dihidupkan kembali supaya anak-anak di desa kami tidak perlu jauh-jauh sekolah ke desa tetangga atau ke luar Kabupaten Rejang Lebong,\" ujar Ujang, ketika ditemui BE di rumahnya, kemarin.
Apalagi kata dia, kondisi gedung sekolah itu masih sangat bagus, dan gedungnya pun ada yang baru dibangun.
Senada disampaikan Kadus Dusun 2, Desa Suka Karya, Sainan Sagiman (40). Ia meminta Pemkab RL atau Pemprov Bengkulu kembali mengaktifkan sekolah tersebut, karena saat ini ada 40 orang anak-anak di Dusun 2 yang duduk di bangku SD, yang terpaksa menempuh pendidikan di luar Desa Suka Karya.
Sementara Audo Rianto, yang dahulunya sempat mengenyam pendidikan di SD 7, terpaksa pindah ke sekolah ke Kota Lubuklinggau, Sumsel. Audo yang kini sudah duduk di kelas 4 SD, bersama adiknya yang baru masuk sekolah, kini harus menempuh jarak 3 km dari rumahnya ke sekolah. Padahal, waktu masih sekolah di SD 7, Audo hanya menempuh jarak 10 meter dari rumahnya.
Dari pantauan BE, komplek SD itu sudah ditumbuhi semak belukar. Selain itu, beberapa bagian gedung sekolah sudah rusak. Padahal bangunan sekolahnya masih sangat bagus.(222)